Tak perduli sebesar apapun kekuatan manusia,
Tak perduli se-gila apapun pikiran manusia,
Ikatan hati dan darah yang murni lah pemenang nya.**********
Author Pov
Jika selama ini kalian hanya bisa membayangkan bagaimana ngeri nya berada di neraka.
Maka sekarang, kalian bisa tanyakan langsung pada Sellia.Tapi untuk saat ini simpan dulu pertanyaan itu. Karna bisa dipastikan Sellia sendiri tak akan bisa di ajak bicara. Bahkan hanya sekedar basa basi saja, jelas dia tak bisa.
Dalam sel kecil yang telah di sulap menjadi ruang kedap suara, Sellia tak bisa melakukan apapun. Bahkan isak tangis nya sudah tak terdengar. Hanya air mata ketakutan saja yang terus mengalir dari kedua pelupuk matanya yang kini telah membengkak sempurna.
Hampir sejam dia menangis ketakutan. Takut melihat wujud lain Carry. Takut melihat kakak terkasihnya disiksa. Takut melihat luka dan darah di tubuh kakak nya. Sungguh kejadian ini membuatnya teramat tertekan.
Dia sudah berusaha membujuk Carry untuk tidak lagi menyiksa kakaknya. Bahkan dia membuang harga dirinya untuk mencium kaki Carry demi sang kakak. Tapi mau apa lagi, semua sia-sia.
Kini dia hanya bisa meringkuk memeluk kedua lututnya di pojok sel dengan air mata yang tak pernah bisa berhenti. Gelap, pengap dan dingin membuat ketakutan nya semakin menjadi.
Sebuah lampu penerang di atas Carry cukup dapat membuatnya melihat keadaan sang kakak meski pandangan nya mengabur karna air matanya sendiri. Keadaan Gracia sangat mengenaskan.
Tubuh yang menggantung dengan luka menganga hampir di sekujur tubuhnya, membuat darah yang keluar mengalir sempurna mewarnai lantai sel menjadi merah sempurna. Bahkan bau anyir khas darah segar mulai memenuhi seluruh sudut sel.
Meski begitu, entah kekuatan darimana Gracia masih bisa mengeluarkan nafas nya. Meski dirinya sendiri sudah tak sadarkan diri. Inilah yang membuat Sellia semakin tertekan. Dia tak sanggup melihat kakak nya seperti ini.
"Kenapa tak langsung kau bunuh saja kakak ku?"
Pertanyaan lirih Sellia lagi2 membuat senyum tipis Carry terbentuk. Dimatanya ketakutan Sellia saat ini adalah hiburan manis baginya. Sedangkan penderitaan Gracia adalah penyemangat hidup nya.
Tak ada Carry yang pemaaf. Tak ada Carry yang lemah lembut, yang ada hanya Carry sang Princess Devil.
"Tidak semudah itu adik kecil, aku tak akan membuat kematian kakak mu segampang itu"
Jawaban sadis dengan suara tenang itu mampu meruntuhkan semua tenaga Sellia. Air matanya makin deras dengan nafas nya yang semakin sesak. Dalam hati dia berdo'a semoga nyawa nya cepat di ambil dan semua nya selesai.
*********
Lio Pov
Tegang dan mencekam.
Dua kata yang mampu menggambarkan keadaan istana saat ini.Selagi di luar kami semua dibuat takjub dan menganga melihat perisai sel yang dibuat Carry. Kami juga tidak tau apa dan bagaiamana keadaan di dalam sana. Jangan kan melihat, untuk dapat mendengar pun kami tak ada yang sanggup.
Bahkan kekuatan sang pangeran mahkota tak bisa menembus perisai White Butterfly. Ya, White Butterfly adalah nama perisai yang dibuat oleh Carry.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is MINE [COMPLETE]
FanfictionTak ada yang boleh Menyentuh Milik Ku, Tak ada yang boleh Menyakiti Milik Ku, Hanya aku yang berhak atas Nya, Hanya aku bukan orang lain. ***** Aliand Devdand *****