Saat ini dia hanya milik ku seorang, dan ku pastikan dia akan tetap jadi milik ku _Aliand Devdand
Ku relakan pikiran ini berkecambuk sesukanya. Karna sekarang tuntunan ku hanya suara hati ini saja _Princess Carresia Julius
Sumpah itu masih ku genggam erat tanpa berniat melepasnya. Jika pilihan nya memang dapat membuat bahagia. Maka ku relakan tubuh ini tinggal nama _Prince Cleonard.
********
Carresia, vampire muda itu masih saja menundukan wajahnya tanpa berniat menatap lawan bicara nya sendiri. Entah karna merasa bersalah atau memang ada sesuatu yang dia coba tutupi.
Terasa aneh memang, mengingat hubungan Carresia dan Liand bukan sebatas hubungan sesama vampire. Tapi mereka berdua adalah sepasang mate, meski belum resmi karna Aliand sendiri belum memberikan tanda kepemilikan nya pada tubuh Carresia.
Meski begitu tak seharusnya Carresia menutupi semua nya pada Liand. Harus nya dia bisa terus terang dan berkata sejujurnya. Tapi lagi2 tak ada yang tau kenapa dia melakukan itu.
"Carry,, kau ingin mengobati ku kan ?" tanya Liand memulai obrolan setelah lama kedua nya membisu.
Carry tersentak menatap Liand sayu, kemudian mengangguk sebagai jawaban. Kaki nya melangkah pelan hingga terhenti di hadapan pria nya. Dan mulai melakukan kegiatan yang memang seharusnya dia lakukan. Mengobati.
Tak ada suara maupun obrolan saat keduanya tengah sibuk dengan pikiran masing2. Carry fokus mentransferkan energi pada Liand. Sedangkan empunya sendiri pun fokus pada pemulihan agar proses nya lebih cepat.
Setelah kurang lebih 20 menit, cahaya yang sedari tadi melingkupi keduanya kini sudah lenyap terpecah. Carry memejamkan mata dengan mengeluarkan nafas lelah. Transfer energi memang melelahkan.
"Terima kasih" suara Liand kembali memecah keheningan.
Carry reflek mengangguk meski matanya masih terpejam. Melihat itu membuat Liand kembali bungkam menunggu gadis pujaan nya selesai mengatur energi nya sendiri. Hingga penantian itu selesai saat dua mata coklat terang memancarkan kilau nya.
"Kita harus pergi sekarang" ucapnya tegas.
Liand mengangguk setuju. Menyampingkan gundah hati, pria itu menurut dengan ucapan gadisnya.
"ikuti aku, kita harus melewati jalan yang minim prajurit. Karna kita tidak bisa bertelaporasi di sini" ucap nya lagi.
Kali ini mendapat tanggapan penuh tanya dalam benak Liand.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is MINE [COMPLETE]
FanfictionTak ada yang boleh Menyentuh Milik Ku, Tak ada yang boleh Menyakiti Milik Ku, Hanya aku yang berhak atas Nya, Hanya aku bukan orang lain. ***** Aliand Devdand *****