Aku tidak buta dan aku juga tidak tuli. Aku melihat semuanya meski samar dan aku mendengar perkataan nya dengan jelas meski mereka tak mengetahui nya.
Lagi, satu orang kembali tersakiti karna ku. Bahkan mata calista belum terbuka kini Aliand menjadi korban kedua. Bunda, apa yang harus Carry lakukan. Carry mendengar apa yang ayah ucapkan. Lalu, apa Carry harus melakukan nya sekarang? Meninggalkan Calista demi menyelamatkan Aliand? Ibunda,, mereka berdua adalah bagian penting untuk ku. Apa tidak bisa Carry meminta mereka berdua tetap bersama Carry.
Kembali, aku harus dihadapkan pada dua pilihan sulit. Aku tidak mungkin meninggalkan Calista sendiri tapi aku juga tak bisa membiarkan Liand tersiksa di istana musuh.
Arrgghhh
Sakit. Kenapa dada ku sakit sekali.
Arrggggghhhhhhhh
"princess,,, anda kenapa? "
Aku hanya menggeleng lemah dengan tangan menekan dada ku sendiri menjawab pertanyaan pelayan. Suara ku seakan hilang tertelan rasa sakit yang amat sangat.
"pengawaallll,,,, "
"ada apa?"
"panggilkan tabib! Princess kesakitan. Dan beritahu prince Gerald dan juga prince Juno"
Aku semakin meringis kesakitan. Ingin mencegah pengawal itu tapi tak sanggup. Aku tak ingin membuat mereka panik.
"princess mari minum dulu"
Aku menurut meneguk pelan air putih yang disuapkan oleh salah satu pelayan. Namun belum sampai ke perut, aku langsung memuntahkan nya saat air itu melesat di tenggorokan. Sangat sakit.
"astagaaa princess,,, apa airnya pahit" serunya tanpa ku gubris.
Kini tenggorokan ini terasa seperti terbakar. Panas dan perih.
"apa yang terjadi"
Seruan melengking membuat ku reflek mengangkat wajah. Gerald dan Juno datang dengan wajah cemas. Aku menggeleng lemah dengan menyunggingkan senyum meski terkesan terpaksa.
"kenapa princess bisa seperti ini! Apa yang kau lakukan padanya hah! " bentak Juno pada pelayan.
Dasar tempramen, bisa2 nya dia marah dalam keadaan seperti ini.
"ampun prince,,, saya bersumpah tidak melakukan apapun pada princess. Tiba2 saja beliau kesakitan" bela pelayan itu.
"apa yang sakit? "
Kali ini Gerald yang menyahut bertanya pada ku. Tak bisa menjawab, hanya tangan memegang dada dan tenggorokan.
Tanpa berkata apapun Gerald mengangakat tubuh ku dan dibaringkan nya di tempat tidur. Aku menatap nya penuh harap. Ingin segera terbebas dari rasa sakit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is MINE [COMPLETE]
FanfictionTak ada yang boleh Menyentuh Milik Ku, Tak ada yang boleh Menyakiti Milik Ku, Hanya aku yang berhak atas Nya, Hanya aku bukan orang lain. ***** Aliand Devdand *****