She Is MINE [COMPLETE]

34. Black Kingdom

Selama tulang ini masih utuh, selama itu pula aku bertahan,
Dan selama raga ini belum menjadi debu,
Maka selama itu pula Carry milik ku.

**********

Ribuan pohon pinus dan karet menjulang tinggi hingga dahan dahan nya bersatu membentuk kanopi indah.

Tak hanya itu, udara yang begitu segar terasa semakin menyejukan jiwa saat kicauan burung2 dan gemericik air sungai terdengar merdu di pendengaran.

Black forest adalah bagian dari Black Mountain. Dimana merupakan salah satu hutan terindah di kalangan mahluk imortal.

Namun siapa sangka didalam keindahan yang terlihat tersimpan tempat yang begitu mengerikan. Tempat yang tak bisa dijangkau siapa pun termasuk bangsa imortal terkuat sekaligus.

Sebuah tempat yang terletak di pedalaman Black Forest tersebut berbentuk kastil megah dengan pagar kokoh menjulang tinggi hingga menutupi separuh tinggi nya kastil.

Bangunan yang didominasi warna hitam dengan pahatan emas itu begitu mengerikan meski terlihat dari luar. Hingga siapa pun tak berani membayangkan bagaimana keadaan di dalam nya.

Bangunan kastil yang merupakan satu2 nya bangunan termegah di kalangan bangsa wolf. Yang dihuni oleh petinggi kaum black werewolf. Black Castile, adalah sebutan gedung tersebut.

*********

Aliand Pov

Aku mengernyit saat sayup2 suara tawa memekakkan telinga terdengar. Semakin lama suara itu semakin jelas. Ku coba membuka mata yang terasa begitu berat, bahkan kepala ini terasa berdenyut tak terkendali.

Tak ku paksakan, aku tahu saat ini kondisi ku tak memungkinkan untuk bangun. Akhirnya aku memilih tetap terpejam meski kesadaran ku sepenuhnya pulih. Memulihkan tenaga dan tubuh adalah pilihan yang lebih tepat saat ini.

Baru saja aku akan memulai pemulihan, suara erangan tertahan mengalihkan fokus ku. Masih terpejam, telinga ku memastikan suara erangan Ichi tepat berada di samping. Semoga dia tak melakukan hal bodoh. Maksud ku, semoga dia melakukan hal yang sama dengan yang ku lakukan sekarang.

"Woaaaaa,,, sang kakak ternyata sudah bangun"

Sial.
Suara itu, suara terakhir yang ku dengar sebelum kegelapan merengut kesadaran ku.

"Welcome in Black Castile"

Kali ini entah suara berat siapa itu. Ichi pasti sudah sepenuh nya membuka mata, tapi entah bagaiamana kondisi nya. Aku yakin dia belum pulih sepenuhnya. Dan dapat ku pastikan keadaan nya setelah ini tak kan lebih baik karna Ichi memilih sadar daripada berpura-pura seperti ku.

"Hmm,, beginikah cara bangsa werewolf menyambut tamu" gumam Ichi tapi masih terdengar jelas.

"Ya,, sambutan ini adalah sambutan terbaik untuk penghisap darah seperti kalian"

Brengsek.
Meski kenyataan nya sesuai ucapannya, tapi tetap saja sebutan itu membuat kami sebagai bangsa vampir sakit hati.
Percayalah, sesungguhnya kami hanya menghisap darah dalam keadaan mendesak. Selebihnya, kami lebih memilih darah hewan untuk makanan daripada darah manusia biasa.