Kelas kali ini telah sepi, tinggal tersisa Aku, William, Ria dan Robert, oh ya aku lupa, Monic juga ada disana, kita akan memasuki mission yang ke-3.
Sebelum berbicara, Kesha sempat melirik ke arah Monic dan menatapnya dengan tajam, serta yang lain juga begitu...
"Apa? Kalian masih gak percaya sama gua? Gua serius, gua beneran minta maaf, kalau kalian masih ragu terhadap gua, kalian bisa pegang janji gua, kalau gua bocorin rencana kalian, kalian bisa memperlakukan gue sesuai keinginan lo pada," ujar Monic.
"Tapi, gua masih gak percaya sama lo tu," balas Ria.
"Yailah, serah deh, gua udah bilang berapa kali, gini aja, to the point apa yang mau kalian bilang ke gua?" tanya Monic
"Lo harus buktiin dulu ke kita bahwa lo gak menghianati kita."
"Bukti? Oke, gua akan membuktikan ke kalian, ikuti gua," ujar Monic dan langsung beranjak dari kursinya menuju ke parkiran.
"Kesha boleh ikut sama gua kalau kalian takut gua kabur," ujar Monic
"Gua harus ikut, gua gak mau terjadi sesuatu sama Kesha," ujar Ria
"Hm... boleh juga sih"
"Lo sama gua Rob," ujar William dan langsung menaiki mobilnya, mengikuti mobil Monic dari belakang lalu sampailah mereka disebuah permukiman.
Kemudian, Monic memarkirkan mobilnya saat mereka sudah sampai di sebuah rumah paling pojok.
"Itu mobil valen," ujar Monic sambil menunjuk sebuah mobil yang ada di depannya.
"Jadi benar itu mobil dia?" tanya Kesha, Monic pun mengangguk.
"Ceritanya panjang nanti gua ceritai setelah pulang dari sini," Monic pun turun dari mobilnya.
"Kalian mau di dalam mobil terus?" tanya Monic dan aku maupun Ria langsung turun dari mobil itu.
Monic lebih dulu berada di depan mereka dan setelah sampai di depan rumah pojok itu, Monic tidak berniat untuk mengetuk karena pintu itu sudah terbuka dengan sendirinya.
Monic tidak bermaksud untuk masuk tetapi dia mengintip dari balik jendela rumah itu yang menampakkan seseorang di dalamnya.
"Lo semua mau melihat pembuktian?" tanya Monic dan menginsyaratkan untuk melihatnya dari balik jendela.
Ria lebih dulu maju dan mengintip,
DEG!!
"Valen," Gumam ria tidak percaya"Setelah sudah melihat semua ini, lo masih gak percaya sama gua?"
Cepat cepat Ria tersadar dari lamunannya "Gak!" ujar Ria dan langsung pergi.
Kami semua disini tentu penasaran, dan satu persatu kami melihat dari balik jendela.
Valen sedang bersama segerombolan berbadan besar, dia terlihat sedang memarahi semua orang itu karena sudah tidak mengerjakan pekerjaan dengan benar, sambil meminum sebotol alkohol yang terletak di meja terdekat di situ.
Dan di kursi tempat dia duduki, terdapat jubah berwarna hitam dan penutup muka, itu semua punya Monic dan benar dia terlibat dalam masalah ini.
Tangan William sudah terkepal keras saat melihat pemandangan di depannya ini, dengan cepat Kesha menarik tangannya dan mengelus nya dengan lembut.
"Wil... Gapapa, kita pulang yuk," ajak Kesha.
William mendengus saat mendengar penuturan dari bibir kekasihnya itu, Kesha masih bisa bersikap biasa saja? saat orang yang menyebabkan dia masuk rumah sakit ada di depan *ralat* di dekat dia sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First and Last Love [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Masih proses revisi" Aku, Kesha Apriliza Maltar. Terkadang, apa yang ingin kita miliki tidak semudah untuk kita raih. Tapi, bila kita terus berusaha, semua yang ingin kita miliki pasti akan segera kita dapatkan. Aku termasuk anak yang dimanja oleh...