"Orang selalu bertanya mengapa dunia ini terasa sempit. Dan aku juga mau bertanya hal sedemikian rupa karena setiap aku melangkah pasti selalu ada dia."
"Yaudah sore jam 5 nanti gue tunggu di taman sako," kata Robert.
Aku mengangguk lalu segera masuk ke dalam mobil kemudian menancap gas menembus jalan raya yang penuh dengan berbagai macam kendaraan, dan tiba-tiba mobil yang didepan berhenti yang membuat aku mau tidak mau ikut berhenti.
"Ada apa ya?" tanyaku lalu membuka kaca mobil, penasaran dengan apa yang terjadi di depan sana.
Tin... Tin...
"Iya sabar bisa gak," kataku kesal lalu segera menancap gas kembali.
Aku segera mengambil handphone dan meletakkannya di kantung yang sengaja aku taruh disamping stir mobil lalu mencari kontak Mami dan meneleponnya.
"Assalamualaikum, iya sayang?"
"Waalaikumsalam, Mi, aku mau mampir ke GI nih," kataku berbicara lewat telepon.
"Posisi kamu lagi dimana?" tanya Mami dari seberang telepon.
"Bentar lagi udah mau nyampe nih, Mami mau nitip apa?" tanyaku.
Mami terkekeh geli, "Tau aja kamu sayang, Mami titip tas yang kemaren Mami tujukkin," katanya.
"Oh yang itu, iya nanti bakal aku belikan, yaudah Mi udah nyampe nih, aku tutup ya, bye Mi love you," kataku sedikit memberikan kecupan singkat.
"Love you too dear," kata Mami yang kemudian sambungan terputus menggantikan suara tut tut tut.
Aku segera memarkirkan mobil di tempat semestinya lalu menuju ke dalam mall sambil terus mencari barang-barang yang menurutku baru banget keluar terutama yang limited edition.
Sebelum berkeliling dan mencuci mata, seperti biasa aku selalu mampir untuk membeli minuman bubble tea kemudian lanjut lagi ke toko accesoris hp.
"Gak ada yang menarik, ih," kataku ketika melihat accesoris tersebut.
"Mbak, accesoris hp nya cuma segitu? Gak ada yang lain? Yang baru keluar gitu, atau gak yang limited edition," tanyaku kepada penjaga toko.
"Belum ada dek, tapi kami punya satu nih, mungkin adek suka," kata mbak toko itu sembari menyodorkan gantungan hp berbentuk daun.
"Ini keluaran terbaru namanya 'four leaf clover' gimana mau dek?" tanyanya.
Aku mengangguk, "Iya deh mbak, aku beli satu yang ini."
"Oke, terimakasih sudah berbelanja disini," kata mbak itu tersenyum hangat. Aku mengangguk dan ikut tersenyum.
Tring
Aku segera mengambil handphone di dalam saku rok dan kemudian beralih ke arah jam.
15.00
"Gak terasa udah jam segini aja, oh iya aku kan ada janji, sebaiknya aku membeli tas pesanan Mami dulu."
Setelah berhasil mendapatkannya, aku segera pergi ke tempat parkir dan menghidupkan mobilku sampai akhirnya tiba di dalam rumah.
Kriuk
"Assalamualaikum," salamku kemudian masuk ke dalam rumah.
"Ada makanan apa nih? Nyium masakan Mami perut aku jadi bunyi terus," kataku.
Mami tertawa kecil.
"Tas Mami?" tanyanya. Aku tersenyum lalu menaruh kantung belanja di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First and Last Love [PROSES REVISI]
أدب المراهقين"Masih proses revisi" Aku, Kesha Apriliza Maltar. Terkadang, apa yang ingin kita miliki tidak semudah untuk kita raih. Tapi, bila kita terus berusaha, semua yang ingin kita miliki pasti akan segera kita dapatkan. Aku termasuk anak yang dimanja oleh...