"Aku lebih suka melihat sifat kamu yang seperti ini.
-Kesha-""Hai Kes," sapa sosok itu seraya tersenyum ke arahku.
Aku menoleh lalu membalas tersenyum. "Eh Rob, kenapa?" tanyaku ketika tau sosok tersebut adalah Robert.
"Hm... Gapapa kok, lo ngapain disini? sama siapa?" tanyanya.
"Belanja nih sama ortu," kataku, "kamu sendiri?" Aku bertanya balik.
"Sama nih, tapi gue ke sininya sama sepupu, yaudah sepupu gue udah nungguin tuh, gue duluan ya, nanti gue line elu," katanya lalu pergi.
"Siapa Kes?" tanya Mami menghampiriku.
Aku menoleh. "Biasa, teman baru Mi, Kesha ke sana sebentar ya mau beli bubble tea," pamitku.
"Mami nitip satu Kes," kata Mami yang menghentikan langkahanku. Aku mengganguk lalu berlalu dari hadapan beliau.
"Nih Mi," kataku sambil menyodorkan buble tea dari tanganku ke tangannya.
"Thanks sayang," kata Mami.
"Pi, mau nggak?" tawarku tetapi Papi menggeleng kecil.
"Mi, baju itu keren banget, yuk kita ke sana," ajakku ketika melihat baju yang ada di butik seberang sambil menarik tangan Mami sedangkan Papi mengekori kami dari belakang.
Setelah merasa puas membeli baju, akhirnya kami berhenti di toko tas dan dompet. "Tas ini lucu deh Mi," kataku. Mami mengangguk.
"Harganya? Ternyata lebih murah daripada di Australie." Aku sedikit terkejut ketika melihat harganya.
***
Setelah puas berkeliling Mall, akhirnya kami pulang ke rumah.
Ketika sampai di kamar, aku langsung membanting tubuh ke kasur yang berhadapan dengan langit-langit kamar yang berwarna silver.
Aku segera mengambil handphone dan mendapatkan pesan BBM dari Robert,
Robert : Kesha.
Kesha : Ya?
Robert : Besok lo ada waktu luang gak?
Kesha : Ada, kenapa?
Robert : Ehm, gimana sepulang sekolah kita jalan? Mau gak? Kalau lo gak mau sih gapapa.
Kesha : In syaa Allah
Robert : VC(Video Call) yuk KesSaat ingin membalas pesannya. Tiba-tiba, ada panggilan masuk dari Robert lantas aku segera mengangkatnya.
"Hai cantik," sapa Robert.
"Gak usah panggil aku cantik Rob, aku 'kan emang udah cantik dari lahir." Aku terkekeh kecil.
"Ye, pd banget lu," ejek Robert.
Alisku bertaut, "Dih, biarin aku juga," balasku langsung.
"Lucu," ujar Robert yang membuat aku mengangkat alis. "Dih, geer bener sih, yang lucu itu kucing gue," potong Robert.
"Oh ya? Aku tau kalo kamu itu bohong, jujur aja, aku tau kok yang kamu bilang lucu itu aku, iya kan? Ngaku aja Rob." Aku terkekeh geli.
Robert cemberut. "Cowo emang selalu salah dan selalu ngalah," katanya kesal.
Aku tekekeh mendengar penuturan dari bibir Robert. "Haha," tawaku. "Oh ya, orang yang sering bareng sama kamu itu namanya siapa?" tanyaku, merasa penasaran.
"William," jawab Robert, singkat.
"Nah iya William! Dia itu aneh banget ya, masa' waktu aku nanya di koridor dan sebelum aku ngucapin makasih ke dia, eh dianya udah keburu kabur duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
The First and Last Love [PROSES REVISI]
أدب المراهقين"Masih proses revisi" Aku, Kesha Apriliza Maltar. Terkadang, apa yang ingin kita miliki tidak semudah untuk kita raih. Tapi, bila kita terus berusaha, semua yang ingin kita miliki pasti akan segera kita dapatkan. Aku termasuk anak yang dimanja oleh...