"Aku lebih suka melihat kamu yang seperti ini, tersenyum dan tertawa tanpa ada beban.
-William- "
"Hufft, semoga pilihanku benar," batinku lalu segera mengetuk pintu ruangan musik.Tok tok!!
"Masuk!" perintah seseorang yang menyeret diriku untuk berani masuk ke dalam ruangan itu.
Sepi. Itulah yang aku rasakan ketika memasuki ruang musik. Sampai tiba-tiba suara seseorang mengagetkanku.
"Hai, cewek kemaren, ternyata lo datang juga," kata cowok yang sedang memegang bass sambil tersenyum ramah ke arahku.
"Eh Kes, padahal gue udah khawatir lo gak bakal datang," kata William menghadap kearahku, "By the way congrats, lo sudah menjadi bagian dari band kami," kata William sembari mengulurkan tangannya yang membuat aku mau, tak mau harus membalas uluran tangan itu.
Aku mengangguk. "Berubah secepat itu? Bukannya kemarin dia gak mau menegurku, sudahlah mungkin karena gak ada Robert," batinku
"Jadi, ini cewek yang bakal menggantikan Rita," tanya cowok yang rupanya lumayan sama dengan cowok yang menegurku tadi. Cowok itu melihat penampilanku dari atas sampai bawah.
"Kenapa Ari? Lo naksir sama dia?" kata William sambil memicingkan matanya curiga.
"Cantik sih, tapi nggaklah gue udah ada Airin bro," kata cowok yang bernama Ari itu.
William beranjak dari duduknya lalu berdiri di antara kedua cowok yang tak ku kenal, "Sebelumnya, gue mau memperkenalkan lo dengan kedua teman gue."
"Yang ada disebelah kanan gue ini namanya Ari, tugas dia disini sebagai drummer."
"Ari."
Aku tersenyum tapi tak ditanggapi oleh cowok yang bernama Ari itu, "Kesha."
"Yang disebelah kiri gue, na--"
"Panggil gue Arsya," kata Arsya memotong ucapan William.
"Arsya ini tugasnya, lo tau sendiri," kata William sambil menunjuk bass yang dipegang oleh Arsya.
Aku mengangguk sambil ber'oh ria, "Kesha," kataku sambil membalas uluran tangan Arsya.
"Kalian berdua, kembar?" tanyaku.
Arsya terkekeh lalu mengangguk.
"Yaudah, duduk dulu," kata William dan mempersilahkan aku untuk duduk mengepor di sampingnya dan berhadapan dengan Ari dan Arsya.
"Hm... Serius nih aku bisa langsung masuk tanpa ikut pemilihan bareng anak-anak? Bukannya--"
"Pemilihannya sengaja kita batalin karena udah ada lo," potong William.
"Lo bisa nyanyi dalam Bahasa Inggris atau Indonesia?" tanya Arsya.
"Dia kan dari Australie bego, pasti Inggris lah," sambung Ari.
"Enggak, aku bisa dua-duanya," kataku.
William mengalihkan pandangannya kembali kepadaku, "Bagus, sekarang gue mau tes lo, dengan lagu yang nadanya lumayan tinggi, lo bisa kan?" tanya William ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First and Last Love [PROSES REVISI]
Fiksi Remaja"Masih proses revisi" Aku, Kesha Apriliza Maltar. Terkadang, apa yang ingin kita miliki tidak semudah untuk kita raih. Tapi, bila kita terus berusaha, semua yang ingin kita miliki pasti akan segera kita dapatkan. Aku termasuk anak yang dimanja oleh...