Begitu selesai makan dan langit sudah menunjukkan akan larut malam, akhkirnya William segera mengantar Kesha ke rumahnya.
"Gak turun," tanya William *ralat lebih tepatnya pernyataan dan perintah
"Oh ya, gak terasa, makasih Wil," Kesha pun ingin beranjak pergi tetapi tertahan oleh tangan William.
"Nanti, besok aku yang jemput," Kesha pun membalas dengan anggukan setelah itu keluar dari mobil.
"Jangan dipikirin masalah yang tadi," ujar William melalui kaca mobil yang masih dibuka.
"Okedeh, Hati-hati," ujar Kesha sambil melambaikan tangannya.
Ketika mobil William tak terlihat lagi, Kesha langsung memasuki rumahnya.
"Assalamu'alaikum" salam Kesha"Wa'alaikumsalam," jawab papi dan maminya tetapi pandangan mereka tak lepas dari televisi yang sedang ditontonnya.
"Baru pulang sayang? Diantar sama siapa?" tanya Rista.
"Iya mi, diantar sama William," Kesha dengan segera duduk diantara papi dan maminya.
"Mi, pi, aku mau nanya"
"Mau nanya apa sayang?" tanya Gusti sembari mengusap kepala Kesha dengan sayang.
"Kalau boleh tau, kak Keyla dulu meninggalnya diakibatkan oleh apa?" tanya Kesha
"Kok kamu jadi nanyain alm kakak kamu nak?" tanya Rista bingung.
"Kesha mau tau aja mi, waktu itu kan Kesha tidak melihat kejadiannya, Kesha hanya melihat waktu kak Keyla sudah dikebumikan."
"Kamu mau tau banget Kes? Jadi gini kata orang setempat yang melihat kejadian itu secara langsung, bahwa ada mobil truk yang melintas di arah depan, dan saat mau di rem, ternyata rem itu tidak berfungsi sama sekali."
"Hm... Papi tau, siapa yang menyebabkan rem kakak blong?" tanya Kesha hati-hati.
"Papi juga tidak tau sayang, mungkin itu semua sudah kehendak yang maha kuasa."
DEG!!!
"Seandainya papi tau yang menyebabkan rem kakak blong itu sahabat kak Keyla sendiri, apa yang akan papi lakukan?" Tanya hati Kesha
"Kamu kenapa sayang? Kamu sudah makan?" kali ini Rista yang berbicara."Hm... Kesha sudah makan mi, yaudah Kesha mau kekamar yaa..." ujar Kesha sembari mencium pipi kedua orang tuanya secara bergantian sebelum menuju ke kamarnya.
Kesha langsung membanting tubuhnya kekasur yang empuk dan lama kelamaan kesadarannya sudah menghilang menggantikan dengan alam mimpi.
"Kesha," panggil seseorang yang entah datang dari mana asalnya.
"Adikku Kesha," suaranya bergema di ruangan terpencil ini, setelah mencari akhrinya aku menemukan asal suara itu.
Asal suara itu dari sebuah cahaya yang bersinar diujung sudut dan terdapat seseorang di balik cahaya itu.
Aku segera mengikuti cahaya itu dan
"Kak Keyla?!" gumamku, saat mengetahui Kak Keyla tengah berada di depan ku.
Dengan cepat aku menghambur kepelukan Kak Keyla.
"Kak Keyla, Kesha kangen sama kakak" ujarku di dalam pelukannya.
"Kakak juga kangen sama kamu Kes," ujar Kak Keyla dan melepaskan pelukannya tetapi beralih ke pundak Kesha.
Di hapusnya air mata Kesha melalui ibu jarinya yang lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First and Last Love [PROSES REVISI]
Ficção Adolescente"Masih proses revisi" Aku, Kesha Apriliza Maltar. Terkadang, apa yang ingin kita miliki tidak semudah untuk kita raih. Tapi, bila kita terus berusaha, semua yang ingin kita miliki pasti akan segera kita dapatkan. Aku termasuk anak yang dimanja oleh...