Selama pelajaran dimulai, aku selalu melirik ke arah Ria, Ria dari tadi terlihat tidak konsen dalam mengikuti pelajaran kali ini, tak seperti biasanya, kali ini Ria kebanyakan melamun, sampai sampai guru pun ikut menegurnya.
"Ria," tegur Bu Tere.
"Ria?!" Tegur Ibu itu sekali lagi.
"RIA?!! APA YANG KAMU PIKIRKAN??" Teriak Bu Tere, kesabarannya sudah habis.
Aku pun mencoba untuk menyenggol lengannya.
"Apa sih Kes."
"Bu tere, manggil lo tu," bisik Kesha
"Hah? Iya bu."
"Kalau kamu tidak konsen dalam mengikuti pelajaran saya, silahkan keluar," ucap Bu Tere tegas.
"Baik bu," Ria pun beranjak dari kursinya.
"Tunggu!!" ucap seseorang dari arah belakang.
"Bu, biar saya saja yang dikeluarkan, biarkan Ria tetap di kelas."
"Hm... Yaudah silahkan keluar," ucap Bu Tere.
"Gak gak, gue yang disuruh keluar, kenapa lo yang harus keluar," tolak Ria
"Gapapa, biar gua."
"Enggak, pokoknya gua yang keluar, lo duduk sana lagi."
"Hey hey!!! Kalian berdua kenapa ribut disini? Biar adil kalian berdua silahkan keluar dari sini," tegas bu Tere
"Kok kita berdua bu?" ujar Ria dan Robert secara bersamaan.
Semua murid di kelas hanya bisa tertawa mendengar perdebatan antara Ria dan Robert ditambah bu Tere, cocok deh.
"NO, tidak ada penolakan!"
Ria hanya bisa mendengus kesal dan keluar dari kelas diikuti oleh Robert.
Ria pun memilih untuk duduk di kursi depan kelas sambil meletakkan kedua telapak tangan di depan muka.
"Kamu masih marah yaa" suara seseorang yang lagi gak mau gua dengar tapi selalu saja datang.
aku hanya mengedikkan bahu, tak perduli
"Ri, gua kan sudah minta maaf, itu semua salah paham, gua gak a-- "
"Salah paham apa lagi? Gua melihat dengan mata kepala gua sendiri."
"Ri, jangan gitu, dengeri penjelasan gua dulu."
"Penting gitu, gua harus dengeri penjelasan lo??"
"Mending lo pergi dah, dari sini, gua gak mau diganggu, ngapain pula lo sok nolongi gue, kalau gini sama aja gua harus ketemu sama lo," sambung Ria lagi
Robert pun mengambil kedua tangan Ria dan memengangnya tetapi dengan sekuat tenaga Ria mau melepaskan cengkramannya tidak bisa bisa.
Dan akhirnya mata Ria dan Robert bertemu "Pliss, dengeri penjelasan gua dulu," tak bisa ditolak lagi akhirnya Ria membiarkan Robert memegang tangannya.
Setelah Robert bisa meluluhkan hati Ria, cengkraman tangannya pun perlahan demi perlahan mulai dilepaskannya, setelah itu Robert mengacak acak rambut Ria.
"Nah gitu dong, nah jadi gini...."
"Serius... Kamu cuma mau meminta info mengenai Valen melalui Monic?" Tanya Ria sambil memicingkan matanya.
Robert pun mengangguk dengan mantap "Makanya, sebelum seseorang itu memberikan penjelasan, jangan mengambil kesimpulan sendiri." ucap Robert sambil mencoel hidung Ria gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First and Last Love [PROSES REVISI]
Fiksi Remaja"Masih proses revisi" Aku, Kesha Apriliza Maltar. Terkadang, apa yang ingin kita miliki tidak semudah untuk kita raih. Tapi, bila kita terus berusaha, semua yang ingin kita miliki pasti akan segera kita dapatkan. Aku termasuk anak yang dimanja oleh...