"Monic," aku benar-benar terkejut ketika melihat bahwa Kak Monic lah yang sedang bersama Robert.
Monic dengan cepat berdiri lalu membersihkan roknya,
"S-o-r-r-y, bukan maksud gue mau membuat Robert dan Ria bertengkar lagi, tapi dari tadi gua ada disini, tiba-tiba Robert datang dan langsung duduk di sebelah gue," ucap Monic memperjelas
"Jadi, lo enggak ada maksud gitu?" aku masih ragu dengan penjelasan Monic barusan
"Iya Kes, plis lo harus percaya sama gue, gue udah berubah, gue mau memperbaiki semuanya," balas Monic lagi dan membuat bibir Kesha terangkat membentuk senyuman yang yaa bisa dibilang ikhlas,
Kemudian dengan gerakan cepat aku menghampiri Monic dan berkata bahwa tak seharusnya Monic bersikap seperti itu, anggap saja aku ini adik dan temannya sendiri.
Lalu aku mencoba menautkan kelingking kami berdua sebagai simbol dari pertemanan kami mulai dari sekarang, dan Robert serta William hanya bisa tersenyum melihatnya.
"Pemandangan di sini bagus ya," aku mencoba berucap ketika sampai di pinggir rooftop dan menghirup udara segar yang terus bertiup menerpa wajah yang memberikan aroma kenyamanan.
"Pemandangan sunsetnya juga bagus kalau kita ada disini," jawab Monic
"Oh ya, gua sangat suka sunset,"
"Sungguh? gue sering liat sunset disini, lo mau? Tapi kita pulangnya bisa-bisa telat,"
"Gak apa apa deh, yang penting gua bisa liat sunset," aku sangat bersemangat ketika membahas tentang sunset maupun sunrise.
"Hm... Abis pulang sekolah gimana kalau kita ke sini lagi?" saran Monic
"Ide yang bagus tuh, oke deh nanti gua bawa gitar, buat hiburan aja, sambil nunggu sunset muncul," tawar kesha
"Nah iya, untuk menambah suasana pada sore hari nanti sambil dengeri musik kan enak juga, ide lo benar-benar bagus Kes"
***
"Kes," panggil William ketika aku berada di ujung tangga lantai 2
"Eh kenapa Wil?" tanya Kesha yang mulai heran.
"Lo mau kemana?" tanya William balik, "Ke atas" jawab Kesha singkat, "mau ngapain?" tanya William lagi
"Liat sunset, lo mau ikut? udahlah kalau lo gak mau, gue duluan ya," pamit Kesha.
William masih mematung disana, tetapi dengan gerakan cepat dia menyusul Kesha sampai ke lantai paling atas tepatnya rooftop
"Masih lama Kes setengah jam lagi sunsetnya muncul," ujar William yang sekarang sudah duduk di kursi yang memang sudah disediakan di sekitar rooftop sekolah ini, dia duduk bersama dengan kekasihnya.
Sedangkan di depannya terdapat seorang wanita yang memeluk kedua kakinya di depan dada.
"Mon," panggil Kesha
Kemudian Monic langsung menoleh ke arah gue dan William "Eh liat tuh matahari udah mulai mau tenggelam, bentar lagi sunset akan muncul," ucap Monic bersemangat.
Kemudian Kesha memainkan senar gitarnya asal lalu bernyanyi "Let me love you" baru setengah jalan, gitar Kesha langsung diambil William,
"William!"
"Biar gua aja, lo berdua nyanyi oke," tawar William
Tanpa persetujuan dari kami berdua William tetap menginginkan ia yang memainkan gitarnya dan akhirnya kami pun mengalah dan mulai menyanyikan lagu ketika senar gitar mulai dipetik oleh William.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First and Last Love [PROSES REVISI]
Ficção Adolescente"Masih proses revisi" Aku, Kesha Apriliza Maltar. Terkadang, apa yang ingin kita miliki tidak semudah untuk kita raih. Tapi, bila kita terus berusaha, semua yang ingin kita miliki pasti akan segera kita dapatkan. Aku termasuk anak yang dimanja oleh...