Mission 2

216 13 0
                                    

Ria mulai memainkan jari-jari nya di atas layar handphone dan mulai memindahkan foto tadi yang ada di kamera nya.

Setelah selesai, Ria segera mengirimkan foto itu ke William dan Robert secara bersamaan.

Disisi lain

William baru saja menaiki motornya tiba-tiba handphone nya berdering, segera William mengeluarkan hp dari saku celananya.

"Ria" gumam William saat melihat bahwa Ria lah yang mengirimkan pesan itu.

Dibukanya lah foto dari salah satu yang isinya adalah sebuah mobil
"Mobil? Untuk apa mereka ngirimin ini ke gue?" Batin William

"Eh, no flat mobil itu? Yaa benar itu no flat mobil yang gua cari, bagus!!! Mereka sudah berhasil mendapatkan info, dan satu lagi?"

"Monic? Sama siapa dia?? Atau benar itu mobil milik Monic?" Ujar William bertanya tanya dalam hati

"Sob," panggil seseorang dari arah belakang William

"Cepetan coeg, katanya mau nyelidiki monic?" ujar Robert tidak sabar.

"Mereka berhasil!"

"Berhasil apaan sih?? Sini gue mau lihat," rebut Robert.

"Maksudnya apa ini?" tanya Robert

"Itu mobil yang kita cari bro," jawab William.

"Serius lo? Terus?"

"Hadeh-,- " William langsung merebut handphone dari tangan Robert lalu segera menghidupkan motor dan tidak menghiraukan Robert.

"Hey! Mau kemana? Tunggu gue," ujar Robert dan langsung menyusul William yang ada di depannya.

Gua sebenarnya bingung mau kemana, dan akhrinya gue telusuri saja jalan, tiba-tiba saja gue sudah berada di jalan... Yaaa ini jalan ke  perumahannya Monic, gue akhrinya memutuskan untuk melewati rumah Monic.

Tidak ada mobil Monic disana berarti dianya sedang pergi.

"Oi, ngapain lo ajakin gue kesini? Ini bukannya rumah Monic?" tanya Robert.

"Yaa, ntahlah, abisnya gua bingung mau kemana."

"Gini aja, biar gua yang didepan lo," ucap Robert

"Hm... serah lo," dan Robert sudah berjalan mendahului William.

Di perjalanan, gue hanya bisa melirik kanan dan kiri, tidak ada sesuatu yang menarik, dan gak ada sesuatu petunjuk, kalo kata' gini lama lama gua nyerah deh.

Dan saat sekitar berapa menit yaa gue jalan, ntahlah gua aja gak ngitung, ada sebuah mobil di depan, dan mobil itu sangat gue kenali, saat gue liat flat mobilnya...

Yaaa sama persis, akhrinya gue ketemu petunjuk, dengan segera gue mengklakson Robert dan berjalan tepat di sampingnya.

"Gue ketemu petunjuk!! Cepat lo Ikuti gue dari belakang," ujar William dan langsung mendahului Robert.

"Hahah, ngajak balapan tuh orang, oke! Gue rasa dia tau kalau gue ikuti dia dari tadi, lo gak akan lepas dari gue," batin William dan mempercepat kecepatan motornya.

"ARGHHHH!!!!! Bullshit! Kenapa harus macet! Orang itu sudah lolos dari macet, Shit!!!" teriak William

Setelah semuanya sudah normal seperti biasanya, gue segera mencari jejak orang tersebut.

"Tetapi? Zonk!!!! Mobil itu tak terlihat lagi, DAMN!!" akhrinya gua putuskan untuk balik lagi.

"Sob, Lo napa balik lagi?" tanya Robert.

"Gagal sudah, gua gak bisa nemui jejak orang itu."

"hufttt-,- gua dapet sms dari Ria katanya kita segera datang ke cafe brown."

Gua hanya bisa mengangguk dan mengikuti Robert dari belakang.

Sesampainya di cafe lagi, gua segera menghampiri tempat Kesha dan Ria.

Kebetulan ada botol mineral disitu, gua langsung mengembatnya, ntah punya siapa gua gak peduli.

"Willi? Itu minum gue begoo," ujar Ria kesal.

"Minum lo? Tapi airnya sudah tandas, gua buang yaa," ujar gue tanpa merasa bersalah.

"Ihh William, lo bikin darah gue naik!"

"Gimana wil? Ada masalah? Lo kayanya kesal banget??" tanya Kesha

Nahh gitu dong diperhatiin, gua suka banget dengan cara Kesha satu ini!

"William tadi gagal dalam melakukan pengejaran mobil yang sedang dicari cari saat ini," sambung Robert.

"Hah? Jadi kalian sudah ketemu?" tanya Kesha tak percaya.

William hanya mengangguk

"Hm, sayang banget, gua juga sama, cuma masalahnya gua belum bisa buktiin, itu mobil miliknya siapa," ujar Kesha.

"Gua cuma dapati foto ini, Monic bersama dengan temannya, menurut perkiraan gua sih ini itu Valen," ujar Kesha

"Valen?" tanya William

"Valen itu sepupu gua," ujar Ria cuek

"Yaa benar, valen itu sepupunya Ria," jelas Kesha

"Berarti sepupu lo itu penghianat dong," ujar Robert

"Apa lo bilang? Sepupu gua melakukan hal itu? No no no, gua masih gak percaya kalau sepupu gua sekongkol sama Monic," bantah Ria

"Kalau memang benar itu kenyataannya, lo bisa apa Ri??" tanya Kesha

"Yaaa... Hm...." Ria tak bisa lagi berkata lagi, dia hanya bisa menunduk, bingung mau jawab pertanyaan Kesha bagaimana.

"Nah, tuh lo, gak bisa jawab kan," ujar William

"Iya ya, gua ngalah deh," Ria pun pasrah

                                  ***

The First and Last Love [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang