Angin sejuk menghembus pada siang hari di taman itu. Dedaunan bergoyangan diterpa angin. Dua orang yeoja cantik berambut panjang berjalan menghampiri seseorang yang duduk di taman sendirian. Salah satu yeoja itu berambut hitam lurus dan yang satunya coklat bergelombang.
"Irene-ya," panggil kedua yeoja itu bersamaan. Mereka tampak ragu memandang satu sama lain.
Irene menoleh, ekspresinya berubah terlihat tidak suka. Ia melepaskan earphone-nya yang sebenarnya tidak memutar lagu apapun, dan hendak pergi dari taman itu.
Yeoja yang berambut coklat bergelombang itu mencekal pergelangan tangan Irene, mencegahnya untuk pergi. Irene pun terhenti namun ia tidak berkutik, tetap diam ditempatnya.
"Kami ... kami ingin meminta maaf," ucap yeoja berambut hitam.
"Mianhae Irene, jeongmal mianhae," ucap yeoja yang satunya lagi dengan tatapan menyesal.
Akhirnya Irene pun menoleh dan memandang kedua yeoja itu bergantian. Menunggu kalimat apa selanjutnya yang akan dikatakan kedua yeoja di depannya itu.
Yeoja berambut coklat itu berlutut di depan Irene. "Aku jahat, seharusnya aku tidak meninggalkanmu disaat seperti itu. Aku menyesal. Irene-ya, bogoshippo. Aku merindukan saat-saat kita dulu selalu bersama." Ia menundukkan kepalanya.
"Aku sadar kalau aku begitu menyayangimu Irene, aku ingin kita kembali seperti dulu. Dulu aku begitu frustasi saat mengetahui kau kehilangan suaramu dan kita tidak akan bisa debut bersama seperti yang kita rencanakan. Mianhae Irene-ya," Ucap yeoja yang berambut hitam lurus sambil ikut berlutut di depan Irene.
Yeoja berambut coklat bergelombang itu bernama Cho Hana, dan yang berambut hitam lurus bernama Kim Sun Hee . Kedua yeoja itu adalah teman dekat atau bisa dibilang sahabat Irene di sekolah. Kemana-mana mereka selalu bersama seperti triplets.
"Aku sangat berharap kau akan memaafkan kami, Irene," ucap Cho Hana. Air matanya mulai menetes perlahan.
"Aku tidak akan meninggalkanmu lagi seperti itu, yaksok!" janji Sun Hee penuh harap. "Saat itu aku begitu kecewa karena mengetahui kabar itu terlebih dahulu dari orang lain. Bukannya aku malu..." lanjut Sun Hee.
"Maafkan kami...." Hana menatap Irene penuh harapan. Matanya sudah memerah karena menangis. "Sejujurnya, saat itu kami kecewa karena kau tidak pernah memberitahukan kami apapun tentang penyakitmu. Padahal kami sudah menganggap satu sama lain sebagai keluarga...."
Irene memang tidak memberitahu teman-temannya mengenai penyakit yang ia alami waktu itu. Ia hanya merasa belum siap, dan ternyata semuanya sudah terlambat. Ia juga merasa bersalah karena bahkan teman-temannya mengetahui penyakitnya dari orang lain.
Irene menundukkan kepalanya.
-Flashback-
Sudah lebih dari dua minggu Irene tidak masuk sekolah. Tidak ada kabar apapun darinya. Semua orang dan teman-temannya bertanya-tanya ada apa gerangan yang terjadi padanya. Sebab, Irene adalah murid yang begitu rajin datang ke sekolah meskipun ia sakit, selama masih sanggup ia tetap akan datang.
Bahkan kedua sahabatnya pun tidak tahu akan hal itu. Hanya keluarga Irene, guru-gurunya, Kyungsoo, dan Han So yang mengetahui hal itu. Sengaja dirahasiakan tentang apa yang menyebabkan ketidakhadirannya di sekolah karena permintaan dari Irene sendiri. Ia malu. Sedih. Kecewa akan dirinya.