16 : Berita dari Kai

1.4K 139 5
                                    

-Saengil chukkae Kim Junmyeon! 

[Author's POV]

Irene benar-benar tak percaya saat ia hampir jatuh dari tangga dan sontak berteriak, bibirnya mengeluarkan suara. Meskipun belum pulih dengan sempurna, tapi ia bisa berbicara. Suaranya telah kembali dan hanya Kyungsoo lah satu-satunya orang yang mengetahui hal itu. Bahkan kluarga Irene tidak ada yang mengetahui. Irene sengaja tidak ingin memberitahukan siapapun karena pasti mereka akan memintanya bernyanyi lagi. Ia sudah muak akan hal itu. Bukan, bukan muak untuk bernyanyi, melainkan karena selalu di paksa bernyanyi tanpa henti.

Speaker pun membutuhkan baterai. Sama seperti Irene, suaranya juga butuh istirahat.

Irene menatap dirinya di depan cermin. Semenjak Kyungsoo pergi, ia belum menepati janjinya terhadap Kyungsoo. Mengganti pakaian dan makan malam. Kalo hal itu, bisa dilakukan sebentar lagi.

Benda berbentuk persegi panjang dan tipis itu berbunyi sekali, tanda pesan masuk. Ia menatap benda itu sebentar, kemudian mengambilnya dan segera membuka pesan masuk itu.

Sehun : Irene-ya? Gwenchanha?

Belum sempat ia membalasnya, sedetik kemudian ponselnya berbunyi kembali.

Sehun : Apa kau sudah tidur?

Dengan cepat Irene menggerakkan jarinya di atas keyboard ponsel, membalas pesan Sehun.

Irene : Gwenchanhayo...

10 detik kemudian muncul balasan.

Sehun : Aku khawatir jika terjadi sesuatu padamu. Syukurlah kau tak apa-apa.

Irene tersenyum melihat balasan itu.

Sehun : Besok aku akan menjemputmu di rumahmu, aku sudah meminta izin eomma.

Irene terkejut membaca pesan Sehun setelahnya. Apa? Sehun akan menjemputnya di rumah? Ah, Sehun pasti hanya bercanda. Tidak mungkin ibunya yang over protective itu lagi-lagi mengizinkan yeoja itu pergi dengan sehun seperti waktu mereka pergi ke taman bermain.

Karena anak satu-satunya, Irene sulit mendapat izin pergi dengan orang lain. Tapi sampai sekarang Irene bingung, bagaimana bisa seorang Oh Sehun yang belum lama dikenalnya langsung mendapat persetujuan dari eomma? Ia pasti bergurau.

Suara pintu terbuka mengagetkan Irene. Hampir saja ia teriak, tapi untung saja itu tidak terjadi. Nanti eomma bisa tahu.

"Chagi-ya, ayo makan malam. Kau belum makan, kan?" ajak ibu dari ambang pintu dengan senyumannya yang hangat.

Ibu memperhatikan tubuh Irene dari atas sampai ke bawah. "Ganti seragammu." perintahnya.

Irene menurut. Ibu menutup pintu lalu Irene segera mengganti pakaiannya dengan baju piyama untuk tidur. Setelah selesai mengganti pakaiannya, segera Irene keluar dari kamarnya, menuruni tangga, dan menghampiri ibu yang menunggunya di meja akan. Ayahnya sudah tidak ada.

Irene duduk di depan ibu. Ibu mengambil piring kemudian memberikannya pada Irene, membiarkannya mengambil lauk yang ingin ia makan.

"Tadi temanmu yang bernama Oh Sehun menelpon eomma, ia bilang akan menjemputmu besok. Jangan bangun kesiangan ya, kasihan kalau ia menunggu lama." Ibu memulai pembicaraan.

Irene terdiam seketika. Ternyata benar, Sehun tidak berbohong. Sehun benar-benar menelpon eomma. Tapi, bagaimana bisa?

Banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan padanya, dan nantinya pada Sehun juga. Tapi ia mengurungkan nya.

Cotton Candy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang