Sekitar 15 menit Han So duduk di dalam toilet, memikirkan apa nasibnya jika Sehun membeberkan perihal berkas penting yang membuat Shin seonsangnim dipecat, dan ternyata Han So lah yang mencurinya dan parahnya ia juga merobek dan membuangnya ke tempat sampah.
Ia sangat tahu apa yang akan terjadi padanya. Setelah semua orang mengetahui hal ini, ia akan dikeluarkan dari sekolah dan mempermalukan keluarga Han. Keluarga Han pemilik perusahaan properti yang besar dan terkenal. Di Korea, orang-orang megenal keluarga Han sebagai keluarga bermatabat dan begitu terhormat. Ayahnya yang sangat tegas itu pasti langsung mengirim Han So ke Amerika sampai selesai kuliah.
Satu persatu kenangannya bersama Irene sejak mereka masih di sekolah menengah pertama, bergiliran muncul di benaknya. Teringat saat-saat mereka selalu berlatih vokal bersama, bahkan berkompetisi bersama. Irene yang selalu menjadi nomor satu, dan Han So yang selalu berdiri satu langkah di belakangnya.
Namun sejak Kyungsoo muncul di tengah-tengah persahabatan mereka, Han So menaruh perasaan yang mendalam terhadapnya. Irene tidak pernah tahu tentang hal itu, tapi Han so tahu, bahwa dirinya dan Irene menyukai orang yang sama, dan orang itu, Kyungsoo, menyukai sahabatnya, Irene.
Lama kelamaan Han So mulai jenuh. Dirinya yang selalu menjadi nomor dua baik di kompetisi atau pun di hati Kyungsoo. Tidak, bukan nomor dua, melainkan Han So tidak pernah terhitung di hati Kyungsoo.
Kecemburuan memicu api diantara persahabatan mereka. Han So mulai berubah dan menjauh dari Irene. Bahkan terkadang melakukan hal-hal buruk pada Irene agar bisa dekat dengan Kyungsoo.
Bukan berarti Han So tidak laku. Han So termasuk ulzzang dan juga murid yang populer. Tapi, diantara banyak namja yang mengejarnya, Kyungsoo, yang tidak mengejarnya sedikitpun, sangat menarik perhatiannya. Kilauannya berbeda dengan namja tampan paling populer di sekolah yang mengejar-ngejar dirinya. Hal itu dimulai saat Han So mendengar Kyungsoo bernyanyi. Terasa getaran yang berbeda pada dirinya yang disebut cinta.
"Yaa, kau tahu tidak? Dengar-dengar, Shin seonsangnim tidak benar-benar korupsi. Melainkan ada seseorang yang sengaja membuatnya dipecat." Seseorang berkata dari luar toilet yang Han So tempati.
"Jinjja? Kalau itu benar, kira-kira siapa?" tanya yeoja yang satu lagi.
"Molla. Mungkin guru lain yang iri padanya, atau seorang murid yang kesal karena mendapat nilai merah darinya."
"Kurasa Shin seonsangnim tidak pernah memberikan nilai merah pada muridnya. Dia benar-benar baik."
"Kau benar. Kalau ada murid seperti itu, sebaiknya dikeluarkan dari sekolah ini. Kajja." Suara kedua yeoja itu tidak terdengar lagi, mereka sudah beranjak.
Han So yang mendengarnya tergelak. Yeoja yang dibicarakan mereka adalah dirinya. Han So memang lemah kalau berurusan dengan masalah kehormatan keluarganya, sehingga ia sangat memikirkan hal ini.
****
"Gwenchanha?" tanya Sehun seraya menatap lekat wajah Irene.
"Ne."
"Apa kau siap pergi? Kita bisa pergi lain kali jika kau belum siap sekarang," usul Sehun.
Irene tidak hadir sekolah hari ini karena kurang enak badan, tapi ia hendak mengunjungi rumah Shin seonsangnim bersama Sehun untuk memberikan permintaan maaf.
"Naneun gwenchanha," ucap Irene meyakinkan. "Kajja." Irene beranjak dari sofa yang ia duduki. Sehun mengikutinya dari belakang.
