Sehun, Baekhyun dan Kai kembali melancarkan aksi mereka. Bahkan hari ini mereka melakukannya dengan lebih maksimal, sampai-sampai mereka rela tidak sekolah dan sejak pagi sudah berada di depan rumah Minho. Bukan Sehun yang menyarankan agar tidak usah sekolah, tapi Kai. Dia dengan senang hati mengatakan kalau mereka lebih baik tidak usah sekolah.
Sehun mengganti mobilnya dengan Mercedes Benz. Akan terlalu mencurigakan jika ia terus menggunakan mobil yang sama.
Pukul tujuh pagi, Minho dengan mobilnya yang dikendarai oleh supir pribadi itu keluar dari pekarangan rumahnya. Tidak ada yang mencurigakan. Maka ketiga namja itu pun berajak dari rumah Minho untuk mencari sarapan.
Mereka sarapan di salah satu Restoran yang terkenal dengan Sandwich-nya. Kebanyakan orang yang sarapan disini adalah para pekerja kantoran, melihat lokasinya yang dekat dengan area perkantoran.
"Kau tahu, semalam aku sangat bosan. Hingga jariku membuka internet dan membaca-baca artikel tentang penyakit antisosial. Dan, tahu apa yang aku temukan?" tanya Baekhyun menatap Sehun dan Kai bergantian lalu kembali mengunyah Sandwich-nya.
"Apa?" tanya Kai santai.
"Berhentilah mengunyah dan katakan sekarang!" ucap Sehun kesal.
"Sabar!" balas Baekhyun. "Artikel itu bilang bahwa perawatan dapat membantu, namun penyakit ini tidak dapat disembuhkan."
"Jinjja? Apa itu benar?" tanya Kai memastikan.
Baekhyun tampak berpikir. "Selepas benar atau tidaknya hal itu, kurasa Minho memang benar-benar 'belum' sembuh atau memang 'tidak akan' sembuh.
"Penderita bisa membaik jika ada dukungan penuh dari keluarga maupun orang-orang terdekatnya. Oh ya, apa aku sudah pernah bilang? Minho mengidap penyakit itu karena trauma masa lalunya. Ibunya, Kim Rachel adalah seorang artis papan atas Korea yang bunuh diri karena mengalami pelecehan seksual oleh agensinya sendiri dan juga kekerasan. Mulai saat itu, ia mengalami gangguan kejiwaan antisosial dan juga sering melakukan self injury, yaitu melukai diri sendiri," jelas Baekhyun panjang lebar.
"Kim Rachel adalah ibu Minho?" tanya Sehun memastikan.
"JINJJA? Itu ibunya?" Kai juga terkejut.
"Ne, kalian tidak tahu bukan? Aku bahkan mencari informasi ini sangat sulit. Kau harus berterimakasih padaku!" ucap Baekhyun pada Sehun.
"Tentu saja, kau bisa makan sepuasnya, akan kubayar. Asalkan kau harus memberitahu semua yang kau ketahui. "
"Call!" Baekhyun tersenyum penuh kemenangan.
"Tapi aku kasihan padanya, dia pasti sangat tertekan saat itu," tambah Sehun.
"Aku penasaran dengan ayahnya," timpal Kai.
"Aku dengar, setahun setelah Kim Rachel meninggal, ayahnya menikah kembali dengan seorang wanita, namun mereka tidak tinggal bersama Minho. Setahuku, Choi Minho tidak memiliki teman, seorang anak tunggal, dan ayahnya jarang dirumah."
"Wah, setelah mendengar cerita ini, aku jadi bersyukur walaupun hampir setiap hari aku dimarahi oleh appa dan eomma, tapi setidaknya keluargaku lengkap," tambah Kai.
Sehun membayar semua pesanan mereka. Perut mereka terisi dengan penuh. Semangat mereka semakin bertambah untuk melakukan pengintaian terhadap Choi Minho.
****