Part 4

783 35 1
                                    

"Lo ikut gue!" Perintah Anov.

Karena hujan yang tidak kunjung reda, mereka pun menerobos hujan dan berhenti disebuah rumah yang bak istana.

"Turun." Ucap Anov.

"Kita ada dimana?" Ucap Alya kebingungan.

"Rumah gue." Jawab Anov datar sambil menarik Alya masuk ke dalam rumahnya.

"Lo tunggu sini." Anov pun berjalan menaiki tangga, sementara Alya meneliti  rumah megah tetapi dengan suasana sunyi. Beberapa saat kemudian seorang pria paruh baya yang duduk di kursi roda mendekat ke arahnya.

"Ehh ada Nak Alya." Sapa Tama.

"Iyaa Om. Apa kabar?" Sapa Alya kembali.

"Baik. Kok bisa pulang sama Anov?" Tanya Tama.

"Tadi di sekolah karena Alya pulang telat jadi gak ada angkutan yang lewat, tapi Anov ngajakin Alya bareng." Jawab Alya sambil tersenyum. Yang dibalas dengan tatapan goda Pratama.

"Sebelumnya Anov belum pernah loh ngajak temen perempuannya ke sini. Kecuali..." Belum sempat menuntaskan ucapannya, Anov pun datang kembali sambil membawa handuk dan piyama.

"Pah kok disini? Bukannya istirahat di kamar?" Ucap Anov.

"Papa bosen kali Nov kalau dikamar terus. Emang kamu doang yang bisa hirup udara seger? Papa kan juga mau." Tetapi hanya dibalas dengan helaan nafas Anov.

"Nih pake!" Anov menyodorkan sepasang piyama tersebut, tetapi Alya hanya memandang saja ke arah piyama tersebut.

"Ini punya sepupu gue. Kamar tamu ada disana." Kata Anov kembali seakan bisa membaca apa yang dipikirkan oleh Alya.

"Ehh makasih." Alya pun segera menuju kamar tamu dan mengganti pakaiannya.

Selang beberapa menit Alya pun sudah kembali dengan piyama yang diberikan Anov. Anov cukup tercengang melihat Alya, karena kembali teringat dengan sahabatnya.

"Gue anter lo pulang sekarang!" 

"Kok cepet-cepet banget sih Nov? Nak Alya kita makan malam bareng dulu." Seru Tama.

"Pah..." Sela Anov.

"Ayo Nak Alya kita ke meja makan." Ajak Tama pada Alya tanpa memperdulikan ucapan Anov. Anov pun hanya mendengus melihat tingkah laku Ayahnya. Mau tidak mau Anov pun mengikuti mereka dan duduk dihadapan Alya.

"Ayo Nak Alya dimakan. Jangan sungkan-sungkan. Anggap saja keluarga sendiri." Ucap Tama mempersilahkan Alya. Alya pun mengangguk malu.

Setelah selesai makan akhirnya Anov mengantar Alya pulang mengingat diluar hujan masih turun dengan derasnya, Anov pun memutuskan untuk mengantar Alya dengan mobil.

"Lo dari tadi nunduk mulu?" Tanya Anov pada Alya. Alya yang menyadari Anov berbicara kepadanya langsung mendongakkan kepalanya.

"Hah? Enggak kok..." Jawab Alya gugup. Anov pun hanya mendengus dan fokus kembali pada jalanan didepannya.

"Ini kemana? Gue kan nggak tau rumah lo?" 

"Pokoknya kamu lurus aja kalo ada perempatan kamu belok kanan, nanti ada gapura Perumahan Anggrek. Dari situ nanti aku kasih tau lagi."

Anov hanya menganggukan kepalanya.

"Nah itu rumah yang warna putih rumah aku." Kata Alya sambil menunjuk rumah mewah bewarna putih. Anov pun memberhentikan mobilnya didepan rumah yang ditunjukkan oleh Alya.

"Makasih yaa udah mau nganterin." Seru Alya sambil membuka pintu mobil.

"Hm." Jawab Anov singkat. Alya pun langsung keluar dari mobil.

FARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang