Setelah melewati jalan panjang, persiapan matang, bahkan tidak sedikit dalam mempersiapkan itu mereka beradu argumen demi menyempurnakan hari bahagia yang hanya terjadi satu kali seumur hidup, Anov resmi memperistri Alya.
Anov dan Alya memilih prosesi adat Jawa sebagai tema dalam pernikahan mereka. Mulai dari pengajian, siraman, midodareni, sampai akad nikah. Tetapi untuk resepsi Alya memutuskan untuk memakai adat daerah Anov, yaitu Palembang. Awalnya Anov keras kepala untuk semuanya memakai adat Jawa saja, adat dari Alya, dengan alasan memakai Aesan Gede khas Palembang terlalu berat dikepala Alya yang akan memakai mahkota tersebut dengan waktu yang tidak hanya satu jam.
Alya terus membujuk Anov, "Aku gak keberatan kok, justru aku seneng makenya, kebanyakan dikeluarga aku nikahnya sama Jawa lagi, jadinya gak ada prosesi adat yang lain, bosen. Kalau aku kan nanti seru, Nov, pake Aesan sambil nari." Anov yang mendengarkan kala itu hanya menghela nafas, dan mengangguk pasrah atas keinginan Alya.
Sama seperti yang lainnya, Anov dan Alya pun sebelumnya melangsungkan acara Lamaran sebagai perkenalan keluarga kedua belah pihak. Tepat di lamaran pula, Anov meminta restu untuk mempersunting Alya didepan kedua orang tuanya, dan orang tua Alya.
"Kedatangan saya untuk meminta anak Om dan Tante, Kalyana, sebagai pendamping hidup saya, menjadi istri saya, menjadi yang terakhir dalam hidup saya, begitupun saya buat Kalyana. Semuanya saya kembalikan lagi pada Kalyana." Ucap Anov yang langsung disambut riuhan dari sepupu Anov dan teman-temannya, terlebih suara Billy yang paling terdengar saat itu. Sementara Alya hanya tersenyum mendengar kata-kata yang dikeluarkan oleh Anov.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAR
Teen FictionKalyana Indriani. Akrab disapa Alya ini adalah siswi berprestasi di SMA Global Jaya yang merupakan sekolah favorit dan bergengsi di Jakarta. Karena kurangnya komunikasi dari sang Ibu ditambah dengan kepergian sang Ayah akibat penyakit yang dideritan...