Part 11

719 28 0
                                    

Sunday morning

"Gue udah janji sama keluarga gue."

"Gue mau mager-mageran ahh... Lo malah ngajak sepedaan!"

"Gue udah janji sama nyokap mau bikin kue, beli bahannya pagi. Maklum soalnya gue mau jadi ibu rumah tangga yang baik."

"Jangan ganggu gue di sunday morning! Malem nya gue mau baca Wattpad sampe puas. Jadi bisa ngorok sampe puas paginya."

Begitulah alasan Uma, Zana, Asha, dan Clesy saat Alya mengajaknya untuk olahraga dengan sepeda di hari Minggu. Sama seperti waktu sebelumnya mereka sudah mempunyai jadwal masing-masing di hari liburnya. Alya memutuskan untuk berolahraga sepeda seorang diri, lagi.

'Maklum jones lahh yaa. Terima nasib apa-apa sendiri...' Batin Alya mengeluh.

Jam 6 pagi saat matahari masih menyembunyikan sinarnya dibalik awan terang, Alya sudah berada di sekitaran HI dengan sepeda fixie bermotif semacam mahkota dibagian ban nya dengan warna putih dan kuning pekat kesayangan nya. Pandangan nya melihat muda-mudi yang niat awalnya ingin berolahraga, tetapi justru menciptakan Minggu pagi ini dengan romansa mereka. Ada pula beberapa keluarga yang sekedar jogging pagi dan bersepeda ria.

"Lumayan unik juga motif sepeda nya." Ucap seseorang. Sontak membuat Alya menoleh dan terkejut melihat Anov dengan sepeda fixie merah.

"Ehh iya, ngg makasih." Ucap Alya tanpa sadar menunduk. Membuat Anov mengerutkan keningnya.

"Kalo lo nunduk terus, hati-hati depan lo jadi korbannya." Tegur Anov. Alya mendongak dan melihat di depannya ada seorang anak kecil, ia langsung mengendalikan sepedanya agar tidak menambrak anak kecil itu.

"Hhhh... Untung aja." Ucap Alya sambil menghembuskan nafasnya lega.

"Makannya jangan nunduk terus. Aneh." Seru Anov melirik sekilas kearah Alya.

"Kak Anov ngapain disini?"

Alya justru melontarkan pertanyaan bodoh. Tetapi Alya tidak memikirkan itu, ia hanya ingin jantungnya berdegup normal seperti biasa. Jantungnya selalu seperti ini saat bersama Anov, ia sendiri tidak tahu sebabnya.

"Olahraga lah. Lo udah sarapan?" Tanya Anov.

"Belum."

"Didepan ada lontong sayur, makan dulu disana."

Alya pun menuruti tawaran Anov. Lalu mereka berdua memarkirkan sepeda di samping gerobak.

Alya sudah duduk dengan tenang, Anov sedang memesan lontong sayur. Tidak lama kemudian, cowok itu sudah duduk manis dihadapannya.

"Lo sendiri?" Tanya Anov memecah keheningan.

"Iya." Jawab Alya singkat.

Pesanan mereka pun akhirnya datang. Alya menerima mangkuk itu dengan kedua tangan, lalu ia sedikit terkejut karena mangkuk itu begitu panas.

"Aww!"

"Makanya pelan-pelan!"

Anov pun menaruh mangkuk miliknya diantara kedua pahanya, dan segera mengambil alih mangkuk milik Alya dengan satu tangan.

"Dah, makan." Alya tertegun melihat perlakuan Anov. Tetapi ia pun mulai menyendokkan suapan demi suapan ke dalam mulutnya.

"Biar aku aja Kak, panas banget ini!" Seru Alya melihat Anov masih memegang mangkuk miliknya tanpa terasa panas sedikit pun.

"Udah, makan aja." Timpal Anov sambil menyendokkan satu suapan terakhir ke dalam mulutnya sendiri.

Tanpa mereka berdua sadari, diantara banyak orang yang berlalu lalang, ada dua murid dari Global Jaya yang terheran melihat mereka berdua. Lalu tanpa pikir panjang, murid itu segera mengabadikan kejadian langka tersebut dan menyebarkan lewat Media Sosial tanpa sepengetahuan Alya dan Anov.

FARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang