Setelah persiapan pernikahan antara Laras dan Indra siap, 3 bulan sesudahnya tepat hari ini keduanya melangsungkan akad nikah. Ini merupakan akad pertama bagi Indra yang memang belum sama sekali membina rumah tangga sebelumnya.
Setelah pendekatan dengan keluarga Indra yang ternyata sangat menerima kehadiran Laras dan Alya, keluarga mereka juga melakukan pendekatan dengan keluarga dari Papanya Alya. Awalnya memang ada beberapa statement yang cukup alot antara Nenek Alya dengan Kakek Alya yang setuju dengan hubungan Indra dan Laras. Tetapi pada akhirnya semua berjalan lancar sesuai dengan semestinya.
Dikarenakan Ayah dan Ibu dari Laras sudah meninggal dunia, Laras akhirnya meminta orang tua dari Papanya Alya untuk mendampingi selama proses pernikahan. Permintaan ini pula disetujui oleh keluarga pihak Indra.
Pagi ini Alya sudah siap dengan kebaya berwarna soft pink yang melekat indah ditubuhnya, dan juga sanggul dikepalanya menambah kesan cantik dari gadis itu. Rencananya, Nenek dan Alya akan mengiringi kedatangan Laras saat Akad Nikah nanti.
"Ndok, mana pasanganmu?" Tanya Nenek duduk disebelah Alya sambil memandangi Laras yang sedang bersiap.
Alya yang mendengarnya tersenyum tipis, "Nanti aja deh, Nek. Alya kan harus sekolah dulu." Padahal dalam hatinya, Alya terus menyerukan nama yang sangat ia rindukan.
"Ada kok, Ma. Tapi udah lama gak kel—"
"Ma..." Ucap Alya menghentikan ucapan Laras. Nenek Alya hanya tersenyum sambil mengusap sayang kepala Alya.
Acara Akad Nikah pun dimulai. Suara MC mulai terdengar memandu jalannya acara. Sampai pada saatnya Indra membacakan Surah Ar-Rahman sebagai mahar perkawinan. Air mata Alya, Nenek, dan Laras tumpah mendengar setiap lantunan ayat yang keluar dari mulut Indra.
"Semoga menjadi yang terbaik untuk kamu." Nenek menggenggam tangan Alya dan Laras.
Dengan satu kali pengucapan, Indra lancar mengucapkan Ijab Qobul atas Laras. Semua mata tertuju pada Laras yang memasuki taman salah satu hotel didampingi oleh Nenek dan Alya. Laras sangat anggun dibalut dengan Kebaya berwarna Putih, yang disesuaikan dengan jas Indra.
Laras dan Indra memang memilih garden party sebagai tema pernikahan mereka. Dengan alasan, agar lebih dekat dengan para tamu dan keluarga.
"Wah gila, Alya cantik banget, man!" Seru Billy.
"Kalau si Anov ngeliat, sepaket nikahnya kali ye." Tambah Ziyad.
Lalu Alya duduk disamping teman-temannya yang juga memakai kebaya. Bahkan daritadi Rasyid memandang Uma yang duduk dihadapannya tidak berkedip.
"Istigfar." Ucap Ziyad. Rasyid yang sadar langsung mengusap kasar mukanya, berusaha fokus pada acara.
Akad nikah pun selesai dilanjutkan dengan ramah tamah. Alya dan teman-temannya langsung berfoto ria. Tak bisa dipungkiri, Alya sangat bahagia hari ini, melihat Ibunya tersenyum senang seperti itu dengan Nenek Kakek mendampingi Ibunya memantapkan hati.
"Asik selamat ya, Al. Mudah-mudahan suatu hari nanti lo menemukan pria baik kayak Om Indra." Ucap Billy merangkul Alya.
Alya tertawa, "Makasih loh, Kak. Ohiya Kak Billy juga harus cepet dapetin cewek baik ya. Langsung nikahin kalau perlu."
Billy mencibir, "Gue sih nikah sekarang juga bisa, Al! Asal temen lo mau aja."
Alya langsung merangkul Clesy, "Mau gak sekarang? Ada yang ngajakin tuh."
"Ogah! Lagian weird banget sih sekolah belum kelar aja, sok-sokan ngajak nikah." Seru Clesy.
Billy mendekati Clesy, "Kamu kenapa sih sayang sentimen banget deh. Makin gemes aku." Goda Billy.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAR
Teen FictionKalyana Indriani. Akrab disapa Alya ini adalah siswi berprestasi di SMA Global Jaya yang merupakan sekolah favorit dan bergengsi di Jakarta. Karena kurangnya komunikasi dari sang Ibu ditambah dengan kepergian sang Ayah akibat penyakit yang dideritan...