Part 24

571 19 0
                                    

Anov mengendarai motor dengan pikiran kosong. Ia terus terbayang dengan perkataan Alya tadi. Bagaimana ia bisa menjelaskan semuanya dengan kepala dingin, jika melihat Anov saja rasanya Alya tidak sudi.

Anov menambah kecepatan motornya. Ia benar-benar harus bicara dengan Alya walaupun gadis itu menolak. Anov tidak ingin Alya terus dihantui berbagai perspektif yang terus muncul entah dari mana.

Begitu cepatnya motor Anov melaju, tiba-tiba sebuah motor keluar pintu parkir gedung dari arah kiri, Anov yang berusaha menghindar, menabrak tiang besi baliho halte, tangan Anov terlepas dari stang motor besarnya, membuat dirinya terpental kearah jalan yang sayangnya sebuah mobil pun sedang melaju, sebelum tubuh Anov mendarat di aspal, mobil itu sudah menabrak tubuh Anov, hingga terpental kearah belakang mobil.

Orang-orang mulai mengurumuni Anov, terdengar suara teriakkan yang sangat ia hafal, suara yang sering sekali bertengkar dengannya. Tapi Anov sudah tidak sanggup untuk membuka matanya. Seketika gelap.

Flashback On

Sarah merasa hatinya tidak enak, seharian ini ia terus memikirkan Anov yang tampak sangat urakan tadi pagi, ia sendiri tidak tahu sebabnya mengapa.

Sarah harus bertindak, ia tidak bisa diam diri saja. Akhirnya ia melajukan mobilnya tanpa ditemani Pak Jodi, Sarah tidak ingin seisi rumah mengetahui kemana ia pergi sekarang.

Dari kejauhan, Sarah sudah melihat motor Anov keluar dari area sekolah, lajunya cepat, sehingga Sarah benar-benar harus cekatan melajukan mobilnya dengan sama cepatnya.

"Arahnya bukan ke rumah." Ucap Sarah sambil fokus mengemudi.

Entah karena ia terlalu fokus memikirkan kemana arah motor Anov melaju, sehingga saat Anov kehilangan kendali, Sarah pun ikut kehilangan kendali untuk menginjak pedal rem sehingga mobilnya menabrak tubuh Anov hingga terhempas kearah belakang mobil.

Sarah dengan sigap turun dari mobil dengan berteriak dan berlari melihat Anov sudah tergeletak lemah di tengah jalan.

"ANOV!!" Teriak Sarah sambil mengangkat kepala Anov dan membuka helm. Sarah langsung memeluk dan menangis histeris melihat Anov yang wajahnya terdapat lumuran darah.

Flashback Off

***

Alya baru saja keluar dari sekolah menjelang maghrib, dikarenakan ada diskusi materi dengan teman sekelasnya.

"Ehh gue ke toilet dulu ya." Ucap Alya.

"Perlu gue temenin?" Tawar Zana. Alya menggeleng, "Gak usah Zan, lo tunggu didepan aja." Zana pun mengangguk dan berlalu.

Selesai Alya dari toilet, ia mendengar tiga cewek sedang membicarakan dirinya. Alya hafal sekali dengan suara itu.

"Kasian banget deh anak cupu itu. Cuman jadi bahan pelampiasan Anov." Ucap salah satu dari mereka. Yang pasti Sella, anak kelas XII yang terang-terangan menyukai Anov.

"Maksud lo si Alya itu?"

"Iya laa siapa lagi. Gue kemarin gak sengaja denger mereka ngomong pake otot gitu. Intinya sih si Alya cuman dijadiin pelampiasan aja. Haha, gue nih temen Anov dari SMP jadi gue tau laa yang dimaksud bayangan tuh siapa." Jelas Sella pada teman-temannya.

"Serius lo tau?"

Sella mengangguk, "Dia tuh bayangan cewek yang udah meninggal." Sella meninggikan nada suaranya, ia tahu Alya ada disalah satu bilik toilet, "Selain itu juga, paling dimanfaatin sama Anov buat ngehindar dari gue, soalnya dulu ada Perjodohan gitu antara gue sama Anov, tapi ditolak gitu deh."

Sella tertawa sinis, "Palingan juga si Alya dijadiin alasan biar gak ada perjodohan ini. Lagian bukan Sella namanya kalau belum dapetin apa yang dimau."

FARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang