Part 10

732 31 0
                                    

"Pokoknya kita harus main sportif, penuh tak tik kuat cetak angka, mematikan pertahanan lawan. Untuk kelas XI, persiapkan diri kalian bermain sebaik mungkin. Mengingat pengurus sekarang kelas XII akan lepas jabatan, maka seperti biasa dari tournamen ini akan ditentukan siapa selanjutnya yang menjadi Ketua Ekskul Basket menggantikan saya. Paham?" Tutur Anov pada seluruh anggota Ekskul Basket mulai dari kelas X sampai XII yang masih aktif mengikuti latihan.

"Paham, Kak!!" Teriak seluruhnya.

Ekskul Basket pun selesai setelah berlatih keras dari jam 7 pagi hingga baru selesai jam 4 sore. Anak-anak membubarkan diri dengan wajah terlihat letih.

Bagi Anov selagi ada kesempatan untuk berlatih, kenapa harus ditunda-tunda? Bahkan Anov terkenal dengan salah satu Ketua Ekskul dengan kedisiplinan kuat. Hukuman bagi anggota yang terlambat hanya 5 detik saja harus push up 50 kali. Prinsip Anov dalam Ekskul Basket adalah memajukan Ekskul ini dengan cara menghapus kebiasaan dasar anak sekarang, yaitu menunda sesuatu yang akan dikerjakan.

Baru saja ingin duduk di pinggir lapangan, Anov mendengar suara keributan dari arah depan ruang OSIS. Ia melihat sahabatnya dengan seorang perempuan sedang meributkan sesuatu. Anov pun menghampiri sahabatnya sembari meneguk air putih.

"Lo tuh jadi cewek ribet banget sih!" Gerutu Billy pada Clesy yang sudah mengerucutkan bibir.

"Adanya juga lo tuh yang ribet! Jelas-jelas proposal gue yang bener daripada punya lo, gak jelas!" Balas Clesy.

Anov yang baru saja datang, seketika mengerutkan keningnya tidak mengerti. Tetapi melihat mereka sudah sering ribut, pasti masalahnya tidak jauh dari urusan OSIS, mengingat Billy akan melepas jabatan sebagai Sekretaris dan turun kepada Clesy yang sudah ditunjuk menjadi pengganti Billy, yang notabene nya tidak pernah akur dari awal.

Mau tidak mau mereka harus bekerja sama dalam urusan semacam proposal, tetapi tidak pernah satu visi yang sama, 'Lo berdua itu batu! Yang satu mau ngajarin tapi sok-sok an gak ribet, yang satunya lagi sok perfect.' Kata Ziyad saat mendengarkan keluhan Billy.

"Gak jelas dari mana? Mending gue lah, daripada bahasa lo udah kayak Wattpad!" Ketus Billy menunjukkan proposal yang ada ditangannya.

"Kak, nih temen lo rese banget!" Seru Clesy pada Anov sambil bersedekap dada.

"Temen? Bukan." Cibir Anov. Billy langsung terbebelak mendengar jawaban Anov.

"Parah lo Bro! Gak bakalan gue traktir tahu gejrot lagi, liatin aja!" Ancam Billy.

"Bukannya terbalik?"

"Ahh buka aib lagi lo, kompromi dikit kek." Billy mendengus kesal.

Untung saja sang Ketua OSIS segera melerai keduanya. Lalu mengambil kedua proposal tersebut dan akan mempertimbangkan, mana proposal yang akan diajukan kepada pihak Sekolah.

"Berantem mulu lo!" Kata Anov sambil berjalan menuju lapangan, mengambil tas.

"Rese lagian tu cewek kampret!" Billy kembali menggerutu.

Lalu mereka berjalan melewati ruang Teater dan tanpa sengaja mata Anov melihat Alya yang sedang latihan Teater bagian adegan menari. Cewek itu bergerak dengan luwesnya. Anov tertegun melihat Alya yang melenggak-lenggok dan meliukkan tubuhnya dengan lihai.

Menyadari obrolannya tidak ada tanggapan, sontak Billy melihat kearah Anov yang ternyata pandangan cowok itu sedang tertuju pada seorang perempuan yang sedang menari di ruang Teater.

"Woyy! Biasa aja kali liatin Alya nya." Billy menyeringai lebar sambil merangkul Anov.

"Berisik lo!"

FARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang