Part 17 - Something isn't in right way

140 14 0
                                    

Quote :

Aku memang tidak pernah benar di matamu – Justin.



Awan hitam berjejer rapi menutupi pancaran sinar bintang, petang itu,  bulanpun tampak bersembunyi dibalik langit yang temaram. Justin mengendarai Lamborghini – nya dengan kecepatan konstan, ia tidak ingin terburu – buru untuk sampai kerumah. Tidak ada orang yang bisa di temuinya disana, mereka semua terlalu sibuk dengan pekerjaan masing – masing. Hingga membuat Justin lebih menikmati perjalanan ini dibandingkan harus menonton Grey's anatomy sendirian seperti malam – malam sebelumnya.

Mobil yang dikendarainya berbelok pada sebuah kawasan pemukiman elit yang cukup sunyi, pria itu tanpa sengaja melirik kaca spion di atas dashboard, ia melihat sebuah range rover hitam gelap mengkilap di belakangnya. Pria itu memberi tanda dengan turn signal light nya mempersilahkan mobil itu untuk menyalip. Tapi anehnya mobil dibelakangnya itu  juga ikut memperlambat laju kendaraannya. Justin mengeryitkan dahinya, pria itu memacu laju mobilnya, ia kembali melirik spionnya.

SHIT! What the damn hell!

Mobil hitam itu juga mengikuti laju kendaraannya. Apa sebenarnya mau mobil itu. Setiap tetes darah dalam tubuh justin meneriakinya untuk terus waspada, siapa tahu di dalam mobil itu adalah kawanan perampok atau juga anak – anak geng yang kerap kali menimbulkan banyak masalah serius termasuk pembunuhan. Pria itu terus menaikkan laju mobilnya sepersekian detik, rencana awal yang memintanya untuk tidak terburu – buru seketika musnah, yang ada difikirannya sekarang adalah rumah. Bagaimana caranya ia untuk bisa dengan segera sampai kerumahnya yang kira – kira sejauh 2 mil lagi.

Range rover belakangnya mencoba untuk menyalip mobil Justin, ia sempat melirik pada seorang pria parlente yang ada di sebelah pria parlente lain yang mengendarai mobil hitam sialan itu, pria itu memiliki tattoo naga di sepanjang lengannya, ia menatap Justin dari balik kacamata hitam yang dipakainya. Justin memburu menginjak gasnya sampai pedal itu rasanya lepas dari sana agar range rover itu tidak bisa menyalip mobilnya, ia yakin jika mobil itu berhasil menyalip mobilnya, mereka akan mencegat Justin dari depan untuk menghentikannya.

"Not this time, asshole."  Desisnya sarkatis. Justin membanting setirnya dengan tiba – tiba hingga membuat suara decitan ban yang membuat percikan api, ia membelot menuju pagar besi yang terbuka otomatis, bisa di bilang pagar besi kokoh itu menyelamatkannya dari kejaran range rover  misterius itu.

Justin membanting pintu mobilnya. "Aw, Shit!" Pekiknya ketika melihat penyok di bemper depan mobilnya, membuat lekukan yang besar dan lecet dimana - mana, mungkin itu karena benturan keras yang sempat terjadi dengan mobil hitam yang mengejarnya tadi. Pria itu mendengus kesal, tentu saja ketika orang tuanya datang nanti mereka akan bertanya macam – macam. ia masuk kedalam rumah dengan langkah menderap, membanting tubuhnya ke atas sofa. Ia tidak habis fikir, apa sebenarnya yang di kejar oleh dua orang parlente tadi darinya, apa ia telah merampok bank? Tidak. Apa ia telah mencuri berlian di mahkota ratu Elizabeth? Tidak. Apa ia telah melakukan sebuah kesalahan besar atau semacamnya? Justin mengerang, ia menggosok – gosok wajahnya yang terasa dingin dengan telapak tangannya.

"Justin" Sebuah suara yang terdengar berat berdesis mengejutkannya. Justin spontan mendongakkan kepalanya. "Charlie? Mom? Kalian sudah pulang?" Justin berdecak melihat Charlie dan Angeline yang datang secara bersamaan, karena biasanya mereka datang secara terpisah.

Angeline mengangguk seraya berjalan dan duduk di sebelah Justin. Sementara Charlie masih berdiri, sibuk dengan fikirannya, wajahnya nampak gusar dan gelisah.

"Kau juga baru pulang?" Suara keibuan itu menggelayut menghangatkan helaan nafas Justin. Pria itu mengangguk sembari tersenyum.

"Justin, bemper, apa yang terjadi pada bemper mobilmu?" Tanya Charlie dengan masih berdiri pada tempatnya, nada bicaranya jelas sekali menunjukkan jika pria itu khawatir.

IridescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang