Part 29 - Love is not like what it seems

124 12 0
                                    

IRIDESCENT PART 29

PART 29

Quotes : Selamat tinggal.

The Sparks Holding

JUSTIN POV

Aku masih duduk diam didalam mobilku yang masih menyala, sudah hampir sepanjang pagi ini aku duduk dengan gelisah disini – dikursi yang semakin dingin ini. Memikirkan sesuatu, sesuatu yang harus segera aku putuskan– sesekali aku mengamati jejeran mobil di hadapanku dan terkadang ada beberapa mobil yang melintas di depan mobilku, keluar ataupun masuk dari area parkir lantai dua ini, aku juga melihat Charlie datang dengan Porche hitam miliknya pagi – pagi sekali dan sepertinya ia tidak menyadari keberadaanku karena memang aku memarkirkan mobilku di tempat paling pojok tetapi masih menghadap pintu loby. Aku meremas kepalaku yang sakit karena terlalu banyak berfikir – otakku pasti akan segera meledak, kepalaku panas dan aku mendengar suara berdenyut persis suara bom. Semalaman aku tidak bisa tidur – setelah menyelinap pulang dari rumah Molly, meskipun aku sebenarnya sangat ingin menemaninya sepanjang malam (Sepanjang sisa hidupku sebenarnya) – tapi aku sudah berjanji pada Richard jika aku hanya menemuinya untuk berpamitan. Aku tidak memutuskan untuk pulang – rasanya aku sudah seperti melupakan jalan menuju rumah karena memang sudah beberapa hari ini aku tidak pernah pulang, aku mengendarai mobilku tanpa tujuan  hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengarahkan mobilku ke tempat ini. Entahlah – setan apa lagi yang merasukiku ketika memutuskan untuk kesini.

Aku mendesah lagi, ini sudah yang keseribu kalinya – memikirkan hal – hal yang tidak aku inginkan memang selalu membuat dadaku sesak – aku sungguh ingin berlari, tetapi aku sadar, berlari bukanlah jawaban. Sekarang hal yang terpenting bukanlah yang aku inginkan dan yang tidak aku inginkan – melainkan sebuah keharusan dan keputusan. Aku melirik map berwarna merah beledru yang tergeletak begitu saja di kursi penumpang di sebelahku. Itu surat kepemilikan sebuah pulau, milik dad – tapi atas namaku, seolah ia sudah merencanakan kematiannya sendiri dan mempersiapkan segalanya termasuk sesuatu yang diwariskannya. Ia menitipkannya kepada Richard selama bertahun – tahun dan sekarang Richard telah menemukan aku – atau aku telah menemukan Richard. Aku tidak tertarik dengan pulau atau apapun itu – fokusku hanyalah pada seseorang yang sudah membuat dad kehilangan nyawanya dan membuat hidupku hancur seperti sekarang. Samar – samar aku teringat percakapan ku dengan Richard tadi malam di ruang kerjanya.

"Robin Zantman. Dia orangnya." Aku tersentak untuk kesekian kalinya malam ini ia mengejutkanku dengan serangkaian kata – kata yang keluar dari mulutnya secara apik namun membuatku terbunuh karena serangan Jantung.

"Tapi kenapa? Kenapa dia membunuh ayahku?" Tanyaku tidak sabaran.

"Ayahmu punya sebuah pulau di Kanada, tepatnya disebuah tanah pertanian anggur yang juga milik ayahmu hampir seluruhnya, pulau itu adalah warisan dari kakekmu dan  Robin Zantman ingin membelinya dengan maksud akan mengubah tanah pertanian itu menjadi sebuah Resort besar tapi ayahmu bersikeras untuk tidak menjualnya sampai kapanpun karena tanah pertanian itu merupakan tempat kelahiran kakekmu dan juga sudah menjadi tempat tinggal beberapa kepala keluarga yang menjadi pengurus pulau itu. tentu saja penolakan itu membuat Robin Zantman marah, ia melakukan berbagai cara agar ayahmu mau menjualnya termasuk mengancam akan melakukan pemaksaan. Jeremy yang saat itu khawatir menghubungi aku dan meminta bantuanku agar berpura – pura telah membeli pulau itu darinya. Hari itu, dia pergi ke kanada untuk menyerahkan surat kepemilikan pulau itu padaku lewat perantara asistenku karena aku tidak bisa datang. Entah karena ayahmu telah mengabarkannya atau karena ia memang memata – matai ayahmu, Robin Zantman dengan cepat tahu jika ayahmu telah menjual pulau itu padaku. Mengingat perangai Robin Zantman yang sangat buruk – ia lalu memerintahkan orang suruhannya untuk mencelakakan Jeremy. Dan –" Richard tidak meneruskan perkataannya, aku juga tidak ingin mendengar kelanjutannya karena aku sesungguhnya sudah tahu apa cerita selanjutnya.

IridescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang