#Twenty Three

5K 295 8
                                    

Author Pov

Seorang gadis keluar dari pondoknya. Berjalan sedikit terburu-buru ketika menuruni tangga lalu menghela lelah saat menjejak pasir.

"God...help me." katanya bergumam sebelum melirik ke pondok.

Ia memandang berkeliling, daerah pantai tidak begitu ramai malah mungkin bisa dikatakan nyaris sepi. Nyaris. Kalau ia tak melihat Rena dan Kaden sedang mengerjakan sesuatu di sekitar bibir pantai, sedikit jauh dari posisi gadis tersebut.

"Lagi ngapain?" tanya gadis berambut panjang itu.

"Gak istirahat, Rianna? Rial mana?" Rianna tersenyum tipis karena Rena meresponnya dengan pertanyaan balik.

"Ehm, lagi istirahat bareng Kaditha. Capek dia."

Tanpa menghentikan kegiatannya, wanita bernama Rena itu kembali berucap, "Oh ama Kaditha. Panggil gih si Rial, enak mulu dia, di mobil maen gadget eh pas nyampe langsung molor."

"Ha? Ih ogah."

"Kok ogah sih?"

"Ah? Maksudnya gue gak enak kak."

"Ya udah deh, lo duduk di sini aja liatin gue ama kak Kaden." Rena tersenyum aneh di akhir kalimatnya. Sementara Rianna melihat ke bawah. Tak ada tempat untuk duduk kecuali pasir pantai yang terhampar berwarna putih.

Baru sekitar sepuluh menit Rianna tidak bergeming dan hanya memandang gerak-gerik dua orang di hadapannya. Ia baru menyadari ketiadaan Dewi saat itu.

Lalu, "Woi mau kemana lo?" Teriak Rena ke suatu arah.

Rianna menoleh melewati bahunya. Jarinya meremas pahanya yang ia peluk. Di sana, Arial tengah berdiri bersama Kaditha, melambaikan tangan seolah memberi tanda.

"Mau jalan kayaknya Rial ama Kaditha." ucap Rena sambil menatap Rianna.

Gadis yang dituju pernyataan hanya berdeham dan memandang ke lain arah. Mengapa Arial dan Kaditha menjadi sedekat itu?

"Mau ikut?" Terdengar teriakan Arial.

Rena menolak melalui gerakan tangan sementara Kaden hanya melirik dengan senyum kecil menawan. Rianna? Ia tak sudi menoleh.

"Ayo ikut gih ama Rial, Na. Daripada bosen duduk di situ."

Bibir Rianna mengerucut. "Di sini aja, kak."

"Udah..ikut ama Rial. Blum pernah ke sini kan?"

"Tapi gue capek-"

"Rial ajak Rianna, nih dia pengen ikut." Teriak Rena tiba-tiba.

"Kak!"

"Rianna ayuk! Keburu malem. Entar gak sempat liat senja di sana!" Kali ini teriakan suara asinglah yang terdengar.

Rianna menghembuskan napas pasrah. Ia beranjak berdiri, berbalik dan menghampiri Kaditha yang tersenyum menatapnya sementara Arial memunggunginya karena sibuk mengabadikan pemandangan dengan kamera.

"Ayuk." ucap Kaditha.

Rianna melirik kedua wanita berpostur tinggi di sampingnya. Keduanya berjalan sejajar dan terlihat serasi sekali.

Sesak.

Perasaan itu muncul lagi. Ia memutuskan mengalihkan pandangan menuju hamparan air laut yang terlihat jingga karena pantulan warna langit di atasnya.

Heart. MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang