Ps. Happy reading guys !
Author Pov
Laptop itu masih memperlihatkan ketikan yang belum usai. Gadis yang bertekad menyelesaikannya sebelum deadline malah terdiam. Keningnya berkerut samar.
Beberapa kali berusaha untuk fokus menyelesaikan tugas kuliah ternyata gagal. Ya, pikirannya masih dipenuhi pertanyaan-pertanyaan hanya karena sebuah panggilan beberapa hari lalu dari perempuan yang pernah dicintai kekasihnya. Kenyataan bahwa hubungan mereka sudah berlalu tetap membuat sesuatu mengganjal di dalam hatinya.
Ia mendesah.
Diraihnya ponsel miliknya. Ia melihat foto yang sebagian besar adalah foto dirinya bersama sang kekasih. Arial. Tidak ada pose mesra, hanya dua perempuan saling bersisian kadang duduk atau berdiri dengan latar tempat berbeda-beda. Mereka terlihat sebatas teman biasa saja. Tapi, ia tahu ada yang berbeda. Senyum keduanya.
Tiba-tiba layar menampilkan nama Arial pertanda sebuah panggilan masuk. Gadis itu menerima panggilan tersebut.
"Sayang?" Suara di ujung sana.
"Hmm?"
"Kamu masih sibuk?"
Rianna melirik jam di atas mejanya. "Iya, kenapa, Rial?"
"Udah beberapa hari kita gak ketemu, aku kangen. Kamu beneran sibuk atau lagi marah sama aku?"
"I swear lagi sibuk beneran. Kalo udah agak free aku janji temuin kamu." kata Rianna lembut.
"I miss you bae..." Suara Arial terdengar lirih.
"Miss you too." ucap Rianna sungguh-sungguh. Lalu pandangannya beralih pada jendela yang memperlihatkan ranting pohon bergerak karena angin. Sepertinya akan hujan.
"Terakhir ketemu kamu kayak mikirin sesuatu. Cerita sama aku."
Hening sejenak.
"Gak ada. Kalopun ada pasti langsung aku ceritain. Ini udah tengah malam, kenapa belum tidur?"
"Gak bisa tidur. Abis mikirin kamu terus sih. Aku temenin deh ampe kerjaannya selesai. Aku bisa nyanyiin kamu." kata Arial semangat.
"Gak ah. Terima kasih tapi aku gak butuh."
"Kenapa?"
"Suara kamu jelek. Ntar kerjaanku tambah ruwet."
"Rianna, kamu jahat."
Rianna tertawa geli. Ia membayangkan bagaimana ekspresi wajah wanita bermata hazel itu saat ini.
Rianna masih tersenyum ketika pembicaraan telepon berakhir. Ia melanjutkan ketikannya meski masih dengan perasaan yang mengganjal.
^^^^^^
Ia terjaga.
Lalu sebuah wajah tidak asing serta alunan sebuah lagu segera menyapa dirinya.Sementara tirai jendela yang tersingkap membuat kamar menjadi remang-remang juga menunjukkan langit di luar sana sudah nyaris gelap. Ia melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 17:24.
Ia memperbaiki posisi tidurnya sambil memandangi wajah orang yang masih terlelap di hadapannya kini. Ditatapnya wajah itu lamat-lamat.
Ia. Arial. Merasa bahagia saat ini dapat kembali menikmati waktu-waktu yang seminggu lebih hanya bermain dalam hayalnya saja. Setiap kali ingin mencuri waktu bertemu, Rianna mengatakan tidak bisa. Mau tak mau ia habiskan waktu di cafe atau di rumah bersama Dewi dan Aden jika mereka sedang tidak sibuk juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Heart. Me
RomanceAku bukan orang yang spesial, Namun ia membuatku merasa seolah aku orang yang spesial itu. Aku bukan orang yang begitu mengerti sebuah kisah cinta, Namun entah bagaimana dan sejak kapan tepatnya ia membuatku merasa seolah aku mengerti kisah cinta i...