Ps. Makasih buat reader! Buat yang vomment juga! Ide cerita stuck gak tau mau lanjut gimana 😕
Ok then just happy reading~Author Pov
Arial berdiri di luar cafe sambil menanti panggilan teleponnya diterima.
"Halo? Rial, ada apa?" Akhirnya suara seorang perempuan terdengar di ujung sana.
"Malam ini ada acara gak?"
"Bentar. Emang kenapa?"
Arial tersenyum. "Dinner, yuk!"
Terdengar suara tawa pendek Rianna. Lalu, "Aku gak bisa."
"Lah kok. Kenapa? Kamu ada janji lain? Sama siapa?" Tanya Arial bertubi-tubi. Wajahnya berubah sedih.
"Aku belum selesai bicara. Aku mau bilang aku gak bisa nolak. Kenapa suka motong pembicaraan sih."
Arial terdiam sesaat lalu terkekeh.
"Nanti malam oke? Aku jemput. Nanti aku kabari. Love you."
"Oke."
Kemudian hubungan telepon terputus. Arial tak mampu menahan senyumnya bahkan hingga ia kembali ke ruang kerjanya.
Rianna bersiaplah, perlahan aku akan membuatmu mengakui cintamu kepadaku.
^^^^^^
Rianna mematut diri di depan cermin berkali-kali demi memastikan pakaian yang ia kenakan sudah bagus malam ini. Bahkan untuk sebuah gaun, ia belum juga merias diri.
Bagaimanapun ini adalah dinner pertamanya dengan Arial. Ia tidak mau semua momen terbuang percuma.
Tiba-tiba ia terdiam. Full skirt dress krem yang ia kenakan sedikit membuatnya tidak nyaman. Ia memeluk bahunya yang tidak tertutupi apapun.
"Kalo make ini...seksi banget kali, ya? Tapi...arghhh! Pusing!" Rianna menggaruk kepalanya.
Belum sempat kebingungannya menghilang, Arial sudah menghubunginya, mengabari jika wanita itu sudah ada di depan gedung kosan Rianna.
Sedikit panik, Rianna membuka pintu dan Arial baru saja keluar dari mobil.
Rianna tidak bergeming. Yah, malam ini pesona Arial semakin sempurna dengan Halter dress merah yang membalut tubuh tingginya. Ia semakin yakin, ada banyak pria yang akan jatuh hati seketika melihat wanita seperti Arial.
"Udah siap?"
Rianna mengedipkan mata beberapa kali ketika menyadari Arial sudah berdiri di hadapannya lalu ia menggeleng lemah. Tiba-tiba ia tidak berani membalas pandangan Arial yang mengamatinya dari ujung kaki hingga kepala.
"Kok bisa belum?"
"Aku bingung..."Rianna menggaruk tengkuknya. "Ya udah, tunggu bentar di sini. Aku janji gak lama." kata Rianna lalu berbalik dan sedikit tergesa memasuki kamarnya.
Ia nyaris melepas pakaiannya dan mengganti dengan dress lain ketika pintu kamar kembali terbuka.
"Rial!" kata Rianna setengah berteriak.
"Kamu ngapain?"
"Bisa gak sih masuk pake ketok dulu?!"
Seolah mengabaikan pertanyaan dan kekesalan kekasihnya, Arial mendekat.
"Kamu mau ganti? Kan udah cantik, Na."

KAMU SEDANG MEMBACA
Heart. Me
RomanceAku bukan orang yang spesial, Namun ia membuatku merasa seolah aku orang yang spesial itu. Aku bukan orang yang begitu mengerti sebuah kisah cinta, Namun entah bagaimana dan sejak kapan tepatnya ia membuatku merasa seolah aku mengerti kisah cinta i...