CHAPTER 10 : OVERPROTECTIF

950 40 0
                                    

‘Apa gue bilang aja ya ke Gibran jangan ngehubungin gue lagi karna mama gue dateng’ - Trella

Dirumah*

Saat ini Trella tengah tiduran diatas ranjang queensize kesayangannya. Rasa bosan mulai menyelimutinya.

‘Ngapain ya? Emm ya buka laptop aja deh main games online’ batin Trella

Trella pun mengambil laptopnya dan mulai membuka akun facebook yang menyimpan berjuta games online.

“Ada 9 message sapa nih?” gumam Trella saat menatap notif messege yang ramai tak sama seperti biasanya.
Setelah dibuka..

Gibranino A :
Udah nyampe rumah belum?
Lo tadi tuh emang sakit ato gimana?
Lo belum pulang ya?
Sorry tadi tiba - tiba gue bilang gitu waktu ditangga. Lo marah?

Asterella A :
lo kenapa Gib chat gue banyak banget?

Ristaaa :
kalo lo dichat ama Gibran bales aja jangan lo read doing

Asterella A :
iyee

Gibranino A :
gapapa. Lo baru pulang?

Asterella A :
kagak. Udah daritadi. Napa?

Gibranino A :
yaudah jangan lupa makan ya.

Asterella A :
iya

Gibranino A :
besok ada pr Trell?

Asterella A :
gak ada.

Gibranino A :
besok jadwal pelajarannya apa aja Trell?

“Baru tau gue anak sekolah gatau jadwal pelajaran” gumam Trella saat membaca balasan chat Gibran. 

Asterella A :
lo mikirin apa aja sih Gib? Jadwal mapel aja gak tau.

Gibranino A :
terlalu banyak mikirin buat nunjukin perasaan Trell, jadi gak kepikiran jadwal.

Asterella A :
segitunya banget Gib. Sama aja Gib kalo lo nunjukin kedia tapi urusan sekolah malah lo lupain. Sekolah itu tetep yang utama.

Mereka mulai dekat hingga Trella tak lagi merasa tak enak hati terhadap Sema. Gibran pun sabar menghadapi Trella yang memang susah peka. Tapi dia tetap terus mendekatinya. Gibran juga sudah memiliki nomer handphone Trella. Gibran juga sering menelfon Trella saat Trella lama membalas chatnya.

--

*Keesokan Harinya disekolah

Trella telah berada dikantin bersama sahabat - sahabatnya. Seperti biasa mereka kumpul sebelum bel masuk. Tetapi sekarang mereka berkurang satu karna Sema tidak bersama dengan mereka lagi.

"Trell lo kenapa murung banget daritadi?" Tanya Rista

"Mama sama bunda gue dateng kemaren Ris" balasTrella.

"Seharusnya lo seneng dong bukan malah sedih gini. Pasti bawa banyak oleh - oleh" sahut Okta disertai anggukan persetujuan dari teman yang lain.

"Lo tau kan mama gue paling ngelarang gue deket sama cowok?" jawab Trella yang cukup membuat sahabat - sahabatnya terhenyak.

"Iya. Trus?" Sahut mereka bersamaan

"Ya kan kalian tau sekarang gue lagi deket sama Gibran. Apa gue bilang aja ya ke Gibran jangan ngehubungin gue lagi karna mama gue dateng." jelas Trella sambil mengeluarkan handphone dari tasnya.

"JANGAN!!!" teriak sahabat - sahabatnya serempak.
Trella langsung menghentikan aktifitasnya dan beralih menatap sahabat - sahabatnya dengan alis yang sudah bertaut mengisyaratkan kenapa?

"Jangan Trell. Udah lo tenang aja, mama lo biar kita yang urus" Jawab Rista sambil melirik kanan kirinya mencari persetujuan dari teman - temannya yang lain.

Dan mereka semua mengganguk mantap.

"Lusa kan kita ada les dirumah lo bareng Pak Feri lo ajak Gibran ya?" ujar Dila

"Kan ada mama gue" sahut Trella

"Kan ini les, mama lo gak kira lah ngelarang lo Trell" sahut Reina

"Ya ntar gue bilang ke dia" Jawab Trella pasrah.

"Yaudah sipp" sahut sahabat - sahabatnya.

Bel masuk pun berbunyi, mereka masuk kekelas masing - masing untuk menerima pelajaran sampai akhirnya jam terakhir pun tiba dan bel pulang berbunyi.

--

Trella menunggu kelas sepi untuk menyampaikan pada Gibran tentang saran sahabat - sahabatnya .

Sebelumnya Trella sudah mengirim sms ke Gibran untuk tidak pulang terlebih dahulu karna Trella akan menyampaikan sesuatu.

Setelah kelas sudah sepi dan tinggal mereka berdua.

"Trell mau nyampein apa?" Sahut Gibran yang menghampiri Trella di bangkunya.

"Gini, besok gue mau ada les dirumah bareng temen -temen gue, diajar sama Pak Feri. Lo mau ikut gak? Soalnya tadi, gue disuruh sama temen - temen buat ngajak lo" Jelas Trella

Gibran hanya tersenyum" lo terlalu jujur Trell"

"Rumah lo dimana?" Lanjut Gibran

"Lo tau rumah Teguh kan? Deket situ dah. Kalo gak rumah abangnya Aldo yang ada anjingnya? Lo tau gak?" lanjut Trella

"Iya gue tau. Trus mananya?" balas Gibran

"Ya gue tinggal disitu. Sama bang Alno abangnya Aldo" jelas Trella

"Gue pernah kesitu. Apa lo yang ketiduran didepan tv sambil megang stick ps itu ya?" balas Gibran sambil tertawa kecil

“Lo pernah kesana?” tanya Trella tak percaya

“Iya, siapa sih yang gatau markas bos besar” balas Gibran

“Oh.. Bang Alno sama Aldo itu bos besar?” ujar Trella

Gibran hanya mengangguk sambil tertawa kecil menanggapi pertanyaan Trella.

“Gue taunya mereka bos doang gak pake bos besar” balas Trella dengan polosnya

“Udah akh ayok pulang, makin naksir ntar gue kalo ngobrol mulu sama lo” ujar Gibran sambil beranjak dari bangku depan Trella.

“Oh gitu? Yaudah ayok pulang. Bang Alno juga udah nunggu” balas Trella sambil mengikuti langkah Gibran keluar kelas.

Benar saja didepan gerbang Bang Alno tengah memasang wajah masamnya sambil duduk diatas motor.

“Pete Arab lo lama banget sih keluarnya” ujar Bang Alno saat melihat Trella keluar gerbang beriringan dengan Gibran

“Piket bang” balas Trella dengan malasnya.

“Piket ato apel?” cibir Bang Alno yang mulai menyalakan motornya

“Ya kali gue apel, orang dia temen gue” bela Trella.

“Temen mesra” timpal Bang Alno

“Serah lu bang capek gue” balas Trella dengan pasrahnya.

※※※※※※
Vote and comments please(:

TAK BERUJUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang