CHAPTER 48 : Andromeda

1.1K 45 9
                                    

Saat bintang paling terang itu pergi, haruskah aku tetap bertahan?

2 minggu setelah keberangkatan Trella. Gibran tak henti - henti mencari dan menghubungi Trella. Namun, tak pernah ada respon dari Trella.

--

Hampir sebulan udah gue gak ketemu ama Trella. Kemana lagi tuh anak. Gak tau apa ya gue kangen? Gak biasanya marah lama gini.

Gue tanya ke Bang Alno ke Aldo juga jawabnya 'Trella gak pulang masih banyak tugas disana' berapa kali gue kerumahnya jawabnya juga gitu. Gue hubungi lewat kontak person juga gak bisa.

Satu nih yang belum gue lakuin. Kesekolah Trella. Iya bener kesekolah Trella. Oke, gue bakal kesana. Tunggu gue Trell.

--

*Sekolah Trella

‘Njir.. kenapa gue jadi deg - degan gini ya? Semoga dah ketemu Trella..’ batin Gibran

"Permisi mas cari siapa?" Sapa satpam

"Bisa antarkan saya keruang informasi pak?" Pinta Gibran

"Bisa, mari mas saya antar" jawab satpam dan melenggang menuju ruang informasi untuk mengantar Gibran

--

*Ruang informasi

"Permisi" salam Gibran saat berada didepan ruang informasi

"Silahkan masuk, ada yang bisa saya bantu?" Ucap salah satu guru penjaga.

Gibran berjalan masuk dan duduk dikursi depan meja informasi.

"Begini bu, perkenalkan saya Gibran, saya saudara dari Trella, Asterella Andromeda Aprillia. Saya ingin bertanya mengenai informasi Trella" jelas Gibran

"Oh.. nak Gibran ini saudaranya Trella. Trella sekarang sedang menjalankan pembelajaran diLN. Sehubungan dengan beasiswa yang didapatkan sejak satu bulan lalu" jelas Bu penjaga tersebut

Deg..

‘Trella diLN? dapet beasiswa? Sejak sebulan lalu? Serius? Ini gak mimpikan? Kenapa Trella gk cerita. Lo sahabat macem apa Gib!’ batin Gibran penuh sesal 

"Oh, gitu ya bu.." jawab Gibran melemah

"Iya mas, kalau mas mau menghubungi nak Trella kirim via email saja" jawab Bu penjaga tersebut

"Saya boleh minta alamat emailnya bu?" Pinta Gibran

"Boleh - boleh. Sebentar saya catatkan" ucap bu penjaga tersebut dan mulai mencatatkan alamat email Trella.

"Ini mas alamat emailnya" ucap Bu Penjaga tersebut sambil memberikan secarik kertas pada Gibran.

Gibran menerimanya dan memasukkan secarik kertas tersebut dalam sakunya.

"Terima kasih ya bu, saya pamit terlebih dahulu" ucap Gibran sambil bersiap untuk berpamit

"Iya nak Gibran. Hati - hati" pesan bu penjaga

"Iya bu saya permisi dulu" pamit Gibran dan berjalan keluar ruang informasi.

--

Perjalanan

Drrtt.. drttt..

"Sapa nih nelfon. Gatau orang lagi dijalan apa" desis Gibran sambil meminggirkan motornya untuk menerima telfon.

Bang Alno is calling..

"Bang Alno? Kenapa Bang Alno nelfon gue?" Cerca Gibran

'Halo Bang. Ada apa ?'

TAK BERUJUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang