CHAPTER 21 : Andai aku bisa merasakan~

851 39 0
                                    

Mungkin kalian bisa merasakan kehangatan keluarga setiap waktu, bahagia bukan(?) Bahkan semua itu nyata bukanlah khayalan seperti yang kurasakan~

Gibran pun bergegas menuju parkiran setelah sampai dia menurunkan Trella dibangku dekat gerbang parkiran.

"Pete arab lo kenapa?" tanya Aldo sambil memegang lutut dan tangan Trella yang diberi obat merah.

"Awww... sakit bang jangan digituin" ujar Trella sambil menepis tangan Aldo dari area lukanya.

Aldo pun melepaskan tangannya dari lutut Trella.

"Lo kenapa Trell?" Tanya Aldo lagi.
Bersamaan dengan datangnya Gibran.

"Eh Aldo.." sapa Gibran

"Ini Trella kenapa Gib?" Tanya Aldo

"Tadi jatoh pas maen Basket" Jawab Gibran

"Gk pernah lo jatoh sampe segininya" Sahut Aldo curiga sambil menatap Trella penuh selidik.

"Iya bang gue jatoh dibody sama Winda. Lo tau kan bang Winda anak Melati jaya? Ya gue tadi persahabatan sama dia" Jelas Trella

"Dan yang nyuruh Winda itu Sema do" Lanjut Gibran geram.

"Wahh parah. Minta dikasih pelajaran tuh anak bikin pete arab kayak gini" sahut Aldo tak kalah emosi

"Udah deh Bang, Gib jangan diambil ati. palingan dia tadi gak sengaja" lerai Trella berusaha meredam emosi dua laki - laki dihadapannya ini.

"GAK BISA!" Sahut Aldo dan Gibran bersamaan.

"Whatever okey" sahut Trella pasrah.

"Kan gue jadi lupa. Gue mau nyampein kalo Bunda ke Jepang tadi pagi, terus Bang Alno kerumah Mbak Oliv. Lo ikut gue apa ikut sama Gibran?" Jelas Aldo

"Gue pulang aja" jawab Trella mantap.

"Lo disuruh ikut gue Trell sama Bunda. Lo gak boleh sendrian dirumah" Sahut Aldo

"Trella biar ikut gue aja deh Do. Gapapa kan?" Sahut Gibran

"Yaudah gapapa Gib. Gue duluan nih mau jemput cewe gue" ucap Aldo setelah itu berlalu pergi

--

Gibran membantu Trella naik keatas motor.

"Gibran gak perlu kayak gini. Turunin.." rengek Trella

"Udah nurut aja. Kan masih sakit" bantah Gibran

Akhirnya Trella hanya diam dan mengikuti Gibran. Setelah itu Gibran naik dan melajukan motornya.

--

"Kita mau kemana Gib?" Tanya Trella saat perjalanan

"Kerumah gue Trell" jawab Gibran yang masih terfokus pada jalan.

"Emang lo boleh ya ngajak cewek kerumah lo?" Tanya Trella sedikit ragu. 

"Boleh kok" jawab Gibran mantap.

"Tapi gue malu sama nyokap sama bokap lo Gib" sahut Trella.

TAK BERUJUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang