CHAPTER 47 : Cinta dalam diam

823 33 14
                                    

Kadang menunjukkan rasa sayang dan cinta tak harus dengan memiliki.Mungkin dengan cara ini aku bisa melupakanmu~

*Sekolah

Saat ini Trella tengah mengikuti ulangan harian KDM (Kebutuhan Dasar Manusia).

"Sttss.. Trell nomer 5 apaan?" bisik Linda yang duduk tepat dibelakang bangku Trella

"Ntar gue catetin. Sabar" balas Trella santai dan masih terfokus pada lembar ulangannya

--

15 menit kemudian.

"Nih Nyil. Gue ngumpulin dulu kasih tau yang lain" bisik Trella sambil memberikan kertas kepada Linda.

"Oke. Thanks Trell"

Setelah itu Trella berdiri untuk mengumpulkan lembar ujiannya.

"Pak ini ditaruh sebelah mana?" Tanya Trella saat berada didepan meja guru.

"Disebelah buku absen saja" jawab Pak Gandi selaku guru mapel "oh iya. Trella kamu dipanggil kepala sekolah diruangannya" lanjut pak Gandi

"Ada apa ya Pak?" Tanya Trella bingung

"Bapak juga kurang tau. Kamu kesana saja. Sepertinya sudah ditunggu" jelas Pak Gandi

"Yasudah Pak. Saya pamit keluar dulu. Assalamualaikum" pamit Trella dan berjalan keluar kelas.

--

*

Ruang Kepsek

Tok..tok..

"Masuk" sahut orang dari dalam

"Permisi. Apa benar bapak memanggil saya?" Ucap Trella sambil membuka pintu.

"Iya benar Trella saya memanggil kamu. Silahkan masuk" jawab Pak Kepsek

Trella melangkah masuk dan duduk dikursi depan meja Kepsek.

"Maaf Pak. Memang ada apa ya bapak memanggil saya?" Tanya Trella yang masih bingung.

"Gini Trella. Bapak mau menyampaikan tentang beasiswa keluar negri dari sekolah ini. Salah satu murid yang mendapat beasiswa adalah kamu." Jawab Pak Kepsek

"sebenarnya ini hanya diperuntukkan untuk anak kelas 3 namun, berhubung cara belajar kamu sudah melampaui anak kelas 3 jadi yayasan dan juga guru - guru memilih kamu untuk menerima beasiswa ini" lanjut Pak Kepsek

‘Beasiswa? Keluar negri? Aih.Gibran gimana ntar?’ batin Trella langsung tertuju pada Gibran. 

"Daerah tepatnya di Austria. Ini kesempatan untuk kamu Trell menimba ilmu lebih tinggi. Bapak harap kamu menerima beasiswa ini. Ini surat yang bisa kamu berikan untuk orangtua. Bapak tunggu keputusan kamu besok" Lanjut Pak Kepsek

"Baik Pak. Saya kembali kekelas terlebih dahulu" pamit Trella dan bergegas keluar.

"Iya silahkan. Belajar yang rajin ya" pesan pak Kepsek

"Baik pak" Trella pun keluar dari ruang kepsek dengan raut muka yang susah ditebak.

‘Gue seneng.. tapi Gibran gimana? Ntar kalo Gibran curhat pas baru putus ama ceweknya kesiapa kalo gue sekolah sana? trus kalo Gibran sakit sapa yang nemenin? Kan pikiran gue jadi ke Gibran mulu. Aih..’ batin Trella

--

*Dikelas

"Dipanggil kepsek kenapa Trell?" Sapa Ulpa

TAK BERUJUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang