CHAPTER 45 : Kekasih bayangan ?

751 32 6
                                    

aku yang kau pilih untuk mengobati sayap – sayapmu yang patah. Sekarang kamu sembuh, kamu sudah bisa terbang sendiri bahkan lebih parahnya kamu mencari yang lain untuk kau ajak terbang bersama.  Jauh dibawah sini aku selalu mendoakanmu ‘semoga kamu tak jatuh’

Sudah sekitar satu bulan belakangan ini Trella dan Gibran tak pernah bertukar kabar. Padahal Trella memendam rindu yang teramat untuk Gibran. Trella ingin sekali memulai chat dengan Gibran namun keinginannya hilang seketika, saat mengetahui seluruh kontak personnya dengan Gibran diblokir sepihak.

Trella sendiri tak tau apa maksut dari Gibran memblokir seluruh kontak person dengannya. Ingin sekali rasanya Trella langsung kerumah Gibran memeluknya dan bertanya apa penyebab dia memblokir seluruh kontak personnya.

“Kenapa sih Trell murung mulu?” ujar Dini saat mengetahui Trella yang melamun sambil menatap games di iPnya.

Trella hanya menggeleng tanpa menjawab ucapan Dini.

“Cerita Trell kalo ada masalah, dari jam pelajaran pertama lo murung mulu, ngelamun. Lo kenapa sih?” selidik Dini karna kawatir dengan kondisi teman sebangkunya ini
Trella sama sekali tak menjawab pertanyaan Dini. Tanpa disadari air mata menetes dari pelupuk matanya.

“ Lohh.. lohh.. kok nangis sih Trell?” ujar Dini bingung saat melihat air mata Trella yang semakin derasnya.

“Gue kangen Gibran Din” ujar Trella dengan pilunya.

“Gibran masih belum tuker kabar sama lo?” tanya Dini

Trella mengusap air mata yang mengalir dari pelupuk matanya dengan kasarnya.

“Semua kontak person gue diblok Din, BBM, Wa, Fb, Twitter, Path, Intagram, Line, semua diblokir sama Gibran. Gue baru tau itu tadi pagi” jelas Trella

Dini sedikit terkejut dengan apa yang diucapkan Trella namun, dia segera menetralisir keterkejutannya agar Trella tak semakin sedih.

“Mungkin handphone Gibran ilang Trell” ujar Dini mencoba untuk menangkan Trella.

“Udah deh Din, jangan bahas ini, mungkin Gibran lagi punya cewek baru yang bisa bikin dia move on dari gue. Boneka sampah kayak gue bisa apa? Udahlah Din jangan bahas Gibran lagi” ujar Trella berusaha setegar mungkin.

‘mulut bilang apa? Hati bilang apa? Kenapa sih Gib lo bikin gue gak bisa lupa sama lo? Jujur gue capek, gue capek nunjukin kalo gue baik – baik aja’ batin Trella

--

Apa salah kalo gue masih sayang sama lo lebih dari sahabat? Lo juga tau kan sama perasaan gue? Terus kenapa lo lakuin ini sama gue Gib? Gue gak tenang lo ilang – ilangan kayak gini.

Kalo emang lo punyak cewek baru dan bisa bikin lo move dari gue, gue ikhlas Gib, gue gapapa. Tapi lo gak perlu ngeblok seluruh akun gue.

Seenggaknya meskipun gue gak milikin lo seutuhnya gue bisa stalking buat ngeredam rasa rindu ini.

Asal lo tau Gib, rindu ini berat, rindu ini nyiksa. Gue capek, gue pengen berhenti sayang sama lo. Tolong beritau gue caranya, gue mohon.. 
Diasrama pun Trella hanya berbaring diatas bednya tanpa mau turun hanya untuk makan, minum, ataupun mandi.

TAK BERUJUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang