CHAPTER 16 : Empati belaka-

814 43 2
                                    

kau tau bukan itu kelemahanku? Aku tak pernah sebahagia senyumku. Kuharap kau pergi jika itu hanya rasa empati belaka~

Setelah mereka sampai dipantai mereka berpisah Gibran dan Trella menuju dermaga untuk menemui Sema sedangkan sahabat - sahabat Trella menunggu di kedai kopi langganan mereka.

‘Sema dimana ya? Ini kan panas aduhh mana pantai sepi banget gini lagi’ batin Trella saat mengedarkan pandangan kesekitar yang begitu tenang.

"Kita kesebelah mana Gib?" Tanya Trella

"Kesebelah sana aja, kali aja Sema disana." usul Gibran sambil menunjuk tempat dibawah pohon rindang.

--

Gibran memakirkan motornya dibawah pohon itu. Trella pun turun melepas helm setelah itu memakai topi yang ia bawa tadi. Dermaga ini sangat sepi tidak terlihat batang hidung Sema sama sekali.

"Sema dimana ya Gib?" Tanya Trella pada Gibran yang sedang sibuk dengan handphone Trella.

Gibran tak menjawab pertanyaan Trella dia masih fokus dengan handphone yang dipinjamnya.

"Woy Gib gue ngoming kali" ujar Trella lagi kali ini sambil memukul bahu Gibran.

"Kenapa Trell?" Tanya Gibran

"Gue ngomong gak lo dengerin malah sibuk sama hp gue. Lo liat apaan sih?" protes Trella pada Gibran.

"Liat hp lo. Banyak banget cowok lo. Itu masih pacar lo semua?" Tanya Gibran sambil memandang Trella.

"Dulu. Sekarang udah nggak. Gatau mereka rempong aja sms gue. lo liat sendiri kan gue buka juga nggak sms dari mereka" jelas Trella sambil mengeluarkan susu coklat dari tasnya.

"Syukurlah. Jadi sekarang lo jomblo kan?" Tanya Gibran serius sambil menatap Trella yang sedang sibuk menyesap susu indomilknya.

"Menurut lo?" balas Trella dengan acuhnya.

"Iya lo jomblo" jawab Gibran mantap

"Nggak, gue gak jomblo" balas Trella sambil mengalihkn pandangannya dari Gibran

"Oh jadi lo udah punya pacar" ujar Gibran dengan lemahnya sambil menundukkan kepala

"Kan gue lagi deket sama lo jadi gue gk jomblo" jawab Trella santai.

Gibran mendongakkan kepalanya kembali dan menatap Trella sambil tersenyum.

"Haha.. pipi lo merah Gib. Lo baper banget gue kan cuman bercanda haha.." tawa Trella pecah saat melihat Gibran dengan pipi merahnya serta senyum yang mengembang

"Lo bercanda aja gue baper apalagi lo serius" ucap Gibran

"Lo tuh bisa aja ya.. udah akh jangan baper - baper. Nih lo mau coklat?" Sahut Trella sambil menawarkan coklat yang dia bawa dalam tasnya.

Gibran hanya menggeleng.

"Ntar kalo lo pacaran sama gue lo ganti nomer telfon ya gue gamau cewek gue disms cowok lain gajelas gini" ucap Gibran kemudian.

TAK BERUJUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang