Valery POV
Hiaaat!semangat sekolaah,gue gak boleh sedih lagi,masa cuma gara-gara Rian gue jadi cengeng sih.
"Hai semuaaa"sapa gue dengan semangat 45. "Semangat banget kamu Val"kata mom heran. "Hehe iya dong harus semangat!"balas gue sambil nyengir. "Gak bolos lagi Val?"tanya kak Brandon sambil makan.
"Enggak"kata gue geleng kepala. "Yuk,berangkat udah hampir telat nih"ucap kak Gabriel.Lalu gue,kak Brandon dan kak Gabriel berangkat sekolah.
Disekolah gue berjalan di samping kakak-kakak gue, berasa punya bodyguard gue. "Valery"panggil seseorang,gue tau suaranya,lalu gue pun berbalik badan.Bener dugaan gue itu Rian.
"Ngapain lo deketin Valery lagi,belum puas nyakitin?"tanya kak Brandon sarkas. "Pergi lo sebelum gue abisin"sambung kak Gabriel. "Gue cuma mau ngomong sama Valery sebentar"jawab Rian.
"Mau ngomong apa?"tanya gue. "Kita harus bicara berdua"jawab Rian. "Cih,ngapain ngomong berdua"balas kak Brandon sambil roll eyes. "Sst,udah kak,yaudah ayo"ajak gue.
"Val,maafin gue Val,gue tau gue salah,please maafin gue"ujar Rian sambil megang bahu gue. "Gue sadar selama ini gue salah"sambungnya,gue tau dia minta maaf tulus keliatan dari matanya.
"Iya Rian gue maafin,tapi gue mohon,cukup gue jadi cewek terakhir yang lo sakitin,jangan lagi ada cewek selanjutnya"gue menahan tangis,gue inget Rian nembak gue pake bunga yang besar banget. "Gue janji Val,makasih lo udah buat gue sadar,gue kehilangan lo sangat Val"
"Gue tau gue gak tau diri,tapi Val please be mine again?"ujar Rian dengan tatapan berharap. "Maaf Rian gue gabisa,tapi kita bisa jadi temen kok"jawab gue sambil menahan tangis.
"Gue ngerti Val,makasih lo udah buat gue sadar,gue sayang lo Val"jawab Rian tersenyum. "Oke Rian gue harus pergi sekarang"pamit gue sambil senyum.
Tapi.... "Val?"Kata Rian tiba-tiba,gue pun berbalik. "Please give me last hug?"pinta Rian dengan nada memohon.
Gue langsung memeluk Rian dan air mata yang gue tahan pun pecah."Jangan nangis Val,maafin gue,banyak cowok baik yang pantes buat lo"ujar Rian membalas pelukan gue. "Thanks Ian,gue harus pergi"gue mengelap air mata gue.
Gue pun pergi dari tempat itu,gue pergi ke tempat yang sepi dan gue nangis,meluapkan segala kesedihan gue.
Aji POV
Lah itu ngapain Valery jalan sama rian,bukannya mereka udah putus yaa,mending gue ikutin deh.
Shit!kenapa mereka pake pelukan segala sih,ahelah nyesel gue ngikutin mereka,eh Valerynya pergi tuh.
Lah Valery ngapain kesini,kok dia nangis sih.
"Valery?"panggil gue. "Kak Aji?Lo ngapain disini"tanya Valery yang langsung mengelap airmatanya. "Lo kenapa nangis Val?"jawab gue.
"Kak gue sayang sama Rian,tapi dia tega ke gue,kak hiks,hiks"Valery yang meluk gue sambil menangis. "Sssh Val,gue yakin lo bisa lupain Rian,ada gue disini"ujar gue memeluk Valery. "Tapi itu terlalu sulit kak"jawab Valery yang masih terisak.
"Ada gue Val,gue yakin lo bisa"balas gue menenangkan."Thanks kak"balas Valery masih meluk gue. "Urwell Val"jawab gue. Gue terus meluk Valery sambil cium puncak kepalanya.
"Kak?"tanya Valery. "Yes?"jawab gue. "Maafin gue ya kak"ujar Valery tiba-tiba. "Maaf kenapa Val"tanya gue heran.
"Ingus gue nempel di baju lo kak"jawab Valery polos,haiish merusak suasana banget dah. "Gapapa val gue ikhlas:')"jawab gue dengan pasrah.
"Kak gue nyaman di peluk sama lo gini"ucap Valery. "Gue juga nyaman meluk lo gini Val"jawab gue senyum. "Kak mending kita masuk kelas,dari pada absen bolos?"ucap Valery.Lalu gue dan Valery masuk kelas masing-masing.
Valery POV
"Misi pak"ujar gue sopan. "Dari mana kamu Val?"tanya guru. "Ada urusan bentar pak tadi"jawab gue. "Yasudah silakan duduk"jawabnya dan melanjutkan menulis di papan tulis.
"Sst,Val lo dari mana?"tanya Agnez berbisik. "Abis ketemu Rian"jawab gue. "Ohh"ujar Agnez santai.Tapi....
"HAH KETEMU RIAAN?"teriak Agnez,buset dah anak-anak yang lagi serius nulis langsung pada nengok,termasuk guru. "Agnez kenapa kamu berteriak?"tanya guru dengan tajam.
"Eh-h pak maaf reflek pak"jawab agnez gugup. "Sekali lagi kamu berisik,silakan keluar"ucap guru itu dengan tajam.Agnez pun langsung diam seribu bahasa.
"Val tadi kamu sama Rian kemana?"tanya kak Gabriel. "Gak kemana-mana kok"balas gue. "Hah,ngapain ketemu Rian?"tanya kak Alexa.
"Menyelesaikan apa yang harus diselesaikan"jawab gue. "Kalo Rian berani macem-macem ke lo,bilang ke gue ya Val"ujar kak Brandon. "Siip"balas gue mengancungkan jempol.
Di kantin pun kita mengobrol tentang banyak hal.
***
"Kak Gabriel gue laper"rengek gue. "Yaudah ke mcd dulu yaa"jawab kak Gabriel. "Yeay!"sorak gue.
"Mau apa Val?"tanya kak Brandon di desk order. "Big mac,french fries,spicy chicken bites,iced chocolate"jawab gue santai. "HAH"pekik kak Brandon dan Gabriel bareng. "Gak salah Val?"tanya kak Gabriel heran.
"Engga"jawab gue sambil nyengir. "Huh,yaudah mba saya pesen spicy chicken bites sama mcflurry,lo apa Iel?"tanya kak Brandon. "Samaiin aja kaya lo Ndon"jawab kak Gabriel.
"Yaudah mba itu aja,thanks"kata kak Brandon senyum,eh mbanya malah ngedipin mata genit,eww.
Ga berapa lama akhirnya pesanan gue dan kakak gue pun dateng.Gue pun mencari tempat duduk.
Gabriel POV
"Val ayo balik"ajak gue. "Yaudah yuk"balas valery sambil ngangguk. "Ehh bentar gue ke toilet dulu yaa,lo ke mobil duluan aja" Brandon langsung menuju toilet. "Yaelah"gue menghela nafas. "Yaudah kak ayo"aja Valery.
"Mana lagi si Brandon lama banget"gerutu kak Gabriel. "Tau nih"balas gue.
"Oiii"teriak kak Brandon sambil lari-lari. "Lama banget lo kak"kata gue cemberut. "Hehe maaf deh,yaudah yuk pulang"jawab kak Brandon cengengesan.
Gue,kak Brandon dan Gabriel pun langsung pulang.
Seneng deh cerita perfect boyfriend
#5 on humor 12/5/16Revisi.Jumat 11 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Boyfriend
Подростковая литератураValery,gadis belia yang baru memasuki masa SMA.Dia periang,selalu menebar energi positif untuk orang di sekelilingnya,memotret menjadi hobinya.Kedua kakaknya selalu menjaga adik perempuannya ini,sampai pada suatu saat Valery jatuh cinta kepada orang...