EPILOG

19.5K 775 12
                                    

"Sudah kubilang, jangan ganggu aku kalau lagi memasak," gerutu wanita yang sedang mengulenin adonan kue itu. Pria itu hanya melihatnya, tersenyum melihat bibirnya yang mengerucut karena terus-terusan mengomel. Tidak peduli dengan omelan wanita, itu, pria itu tetap saja memeluknya dari belakang.

"Aku tidak mengganggumu, aku cuma memelukmu."

"Sama saja mengganggu," balasnya. "Aku tidak pernah mengganggumu kalau kau sedang bereksperimen dengan cat-cat minyak itu."

Pria itu pura-pura cemberut. "Ah, sekarang, sesudah menjadi penulis resep terkenal, kau mulai mengabaikan suamimu?"

Wanita itu memutar bola matanya. "Dasar sarkastik,"

"Kau lagi merancang resep baru, kan?" tanyanya. "Dari kemarin, dapur kelihatan seperti kapal pecah. Mungkin kau lupa kalau aku yang membersihkan sisa gula di meja kemarin."

Wanita itu berbalik sambil separo meringis. Terkadang dia lupa kalau pria ini perfeksionis sekali. 

"Maaf sudah merusak rumahmu..."

"Rumah kita, lebih tepatnya..." potong pria itu, separo ternganga.

".. ya, benar. Tapi aku mohon pengertianmu. Dua bulan lagi deadline dari penerbit, dan masih ada dua resep lagi yang belum selesai," jelasnya. "Jadi, Ken, tolong kerja samanya."

"Oke, oke. Aku mengerti, Amel," sahut Ken. "Beri aku pelukan, dan aku tidak akan mengganggumu lagi di hari minggu yang tenang ini."

Amel berjinjit, kemudian mengalungkan lengannya di leher Ken dan menciumnya dengan penuh cinta. 

"Sudah cukup?" tanya Amel.

Ken memandang wanita yang paling dicintainya dalam hidupnya itu sambil nyengir lebar. 

"Lebih dari cukup," katanya. "Semangatlah, isteriku! Aku yakin kau berhasil."

Amel tersenyum lebar melihat punggung suaminya yang menjauh dari dapur. 

"Oh, jangan lupa telepon Ray dan bilang padanya kalau kita di rumah. Katanya, dia dan Olivia ingin mampir ke sini!" teriak Amel sebelum Ken menghilang dari tempat itu.

Ken melambaikan tangannya, tanda kalau dia mengerti.

Amel kembali pada adonan kue yang sudah jadi separo, merasa lebih yakin dan percaya diri kalau dia bisa mengatasi masalahnya.

Karena Ken percaya padanya.[]

Not so Beautiful Game[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang