Hari minggu kali ini aku berencana untuk menghabiskan waktu di rumah sambil baca novel yang baru saja aku beli kemarin, eh nitip sama Nadine maksudnya. Atau gak, mungkin aku akan menghabiskan waktu dengan maraton nonton drama Korea yang sudah aku download sekitar sebulan yang lalu.
Kebiasaan ku sejak kuliah memang tidak banyak yang berubah, yah selain terkadang lebih sibuk kalau lagi banyak kerjaan aja. Di luar itu tidak ada yang berubah sama sekali. Aku masih suka membeli novel dan betah menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk membacanya.
Aku juga masih suka menghabiskan kuota internet ku hanya untuk mendownload drama Korea terbaru, yang menurut ku jalan ceritanya bagus, atau hanya karena sekedar suka sama pemeran utamanya saja. Dan setelah itu, aku akan maraton nonton drama Korea yang baru saja aku download.
Kalau sudah begitu, aku tak peduli jam di kamar ku terus berputar. Tak peduli bahwa besok pagi aku harus bekerja. Tak peduli dengan mata ku yang terkadang sampai sangat perih karena aku terlalu memaksakan diri. Semua itu berakhir dengan aku yang bekerja dengan lingkaran mata yang menghitam, dan aku yang akan diomeli oleh keempat sahabatku.
Dan untuk hari ini, aku tidak berniat untuk keluar rumah sama sekali, atau mungkin aku tidak akan keluar kamar, kecuali untuk makan. Yeah itu pun kalau aku masih ingat bahwa cacing-cacing di perut ku juga membutuhkan asupan gizi agar aku dapat terus melanjutkan hidup.
Lagi pula, keempat sahabat ku juga sepertinya tidak ada niat untuk mengajak ku jalan-jalan. Mungkin mereka sedang kencan dengan pasangan masing-masing.
Lalu aku? Aku akan kencan dengan setumpuk novel atau laptop yang berisi berberapa judul drama Korea.
Monoton? Memang.
Membosankan? Bisa dibilang seperti itu.
Apakah aku akan merubahnya? Jawabannya tidak. Ah, atau mungkin belum?
Entahlah, yang jelas untuk saat ini aku sama sekali belum berniat untuk merubahnya. Sekedar memberi warna lain dalam hidup ku pun rasanya aku masih enggan. Saat ini aku hanya ingin menjalani hidup seperti ini.
Toh saat ini aku sudah merasa bahagia, jadi buat apa aku pusing-pusing memikirkan perubahan dalam hidup ku yang belum tentu membuat aku bahagia seperti sekarang?
Drtt drtt.
Getaran ponsel yang berada di atas meja mengusik ketenangan ku yang sedang membaca novel. Aku hanya melirik sekilas, tanpa berniat untuk mengambilnya, dan kembali melanjutkan kegiatan ku.
Drtt drtt.
Ponsel ku kembali bergetar, dan kali ini sepertinya akan berlanjut. Dengan gerakan malas aku meraih ponsel tersebut. Aku memutar bola mata melihat ada banyak pesan Khea di grup line kami. Hal absurd apalagi yang kini bakal dia bahas di grup coba?
Kiara Khea : Hello everybody...
Kiara Khea : Gue bosen nich...
Kiara Khea : Jalan-jalan yuck...
Kiara Khea : Kemana gitu, keliling Bandung sambil cari brondong...
Kiara Khea : *kedip-kedipcantikalaSyahrini
Kiara Khea : Kok gak ada yang bales sih?
Kiara Khea : Pada sok sibuk semua ih.
Kiara Khea : Gue kan jadi merasa tersakiti.
Kiara Khea : Kalian jahat!!! Gue doain pantat kalian bisulan semua.
Nadira Seraphine : Apaan sih lo? Berisik tau gak? ALAY!!!
Aku segera mengetik balasan agar kelakuan Khea tidak semakin menjadi-jadi. Karena kalau Khea terus dibiarkan, yang ada kami semua bisa keluar dari grup itu karena tidak kuat dengan ke-absurd-an Khea.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE - Slow Update
RomanceTakdir... Aku tidak suka kata itu. Terlepas dari takdir atau tidak, Kau berada disini sekarang, Disisi ku Narendra Wirakusuma Menikah itu nasib. Mencintai itu takdir. Kau bisa berencana menikah dengan siapa. Tapi kau tak bisa rencanakan cinta mu unt...