-4-

2K 172 3
                                    

"Nath sedari tadi ponselmu berbunyi terus,angkatlah.Aku yang melanjutkan masak"

Aku mengangguk mendengar intruksi Emma.

Nomor nya tidak aku kenali.

"Hallo?"ucapku memulai.

"Evelyn,kau dimana.Aku sedari tadi menunggu di depan apartemen mu"

Gosh,itu Harry.Aku kenal betul suara beratnya.

Aku sampai lupa jika aku memiliki janji makan malam bersama Harry.

"Ya,aku akan keluar sebentar lagi,tunggulah sebentar.Dan jangan menunggu tepat di depan pintu.Aku akan menemui mu di depan mini market"

"Jangan terlalu lama,atau akan kusebarkan rahasia terbesar mu,tentang kita yang tidur bersama semalam"

Aku bergetar,seketika Harry mengancamku dengan seperti itu.Tidak mungkin,semuanya tidak boleh tahu.

Aku memutuskan sambungan telfonnya.Bersiap,dan memakai dress yang kupunya.

"Kau mau kemana Nath?"

Shit.

Aku lupa kalau ada Emma disini.Tidak,Nath kau tidak boleh mengatakan bahwa kau akan makan malam.Apalagi bersama Harry.

"Hmm,aku.Aku harus mengerjakam tugas kuliah di rumah temanku.Hanya sebentar.Makanlah makan malamu Emma.Tidak perlu khawatirkan aku. Bye"

Aku meninggalkan Emma yang masih terpaku bingung.Aku tak mempedulikannya.

Berjalan cepat kearah mini market,sambil terus melihat sekeliling.Aku takut bila ada yang melihat aku pergi bersama Harry.

Aku melihat Harry berdiri di depan mobil hitam miliknya,malam ini Harry terlihat mempesona seperti biasanya.Badan ideal nya semakin mempesona kala dibalut jas berwarna hitam.Sungguh,formal.

"Hai,maafkan bila aku membuatmu menunggumu lama"

Hening.Tidak ada jawaban.

--- ----
Selama perjalanan,aku memilih untuk diam.Memandang kearah luar jendela.Sementara Harry fokus pada jalanan.

Perjalanan di lewati dengan rasa bosan.

Tak beberapa lama,mobil Harry berhenti di depan toko pakaian wanita.Ia mau mengajaku makan malam disini? Tidak masuk akal.

"Harry,kita akan makan malam disini? Kau sudah gila?"

Diam.Tidak menjawab.

"Kurasa,di depan tokonya tertulis pakaian wanita.Kau ingin membeli pakaian disini?"

Tidak ada jawaban.

"Harry,kenapa sih kau tidak menjawab pertanyaanku?"

"Harry,kau tuli?"

Aku terkejut ketika melihatnya berdiri persis di depanku.mata hijau nya Menatap mataku lekat lekat.Apakah omonganku barusan salah? Kurasa,tidak.

"Shut up! Atau akan ku bungkam bibirmu dengan bibirku"

Ucapannya sukses membuatku bungkam seketika.Dasar lelaki mesum.

Keluar dari toko,aku memakai dress merah maroon yang dibelikan Harry barusan.

Sejujurnya aku sebal dengan perilakunya,pertama dia membuatku bungkam seketika.Karena ucapan mesumnya.Kedua,ia mengatakan bahwa baju yang kupakai tadi tidak pantas untuk makan malam,dan ketiga ia membelikanku baju yang aku tidak suka sama sekali.
Punggungku ter eskpose saat aku memakai dress ini.Untung saja Harry tidak lupa membelikanku mantel,jika tidak mungkin aku akan kedinginan memakai dress seperti ini.

PHOTOGRAPH [ H.S ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang