-13-

1.6K 125 0
                                    

Warning!
This part contains sexual momments!
18++
jika tidak ingin baca bisa di skip.Atau bisa membaca setelah buka puasa!
thanks♡


** ** **

"Evelyn kau selesai dengan makan malamu? Ikut denganku"


Seperti biasanya,aku dibawa ke kamar yang serba berwarna merah di lantai atas.Lagi lagi aku bergidik ngeri dibuatnya.Padahal,ini pengalaman keduaku bermain diatas ranjang bersama Harry.


Gerakan nya sangat pelan namun pasti,mulai dari mencium bibirku lalu turun ke bagian leherku.

Harry mencumbuku dengan ganas,bibirnya menjelajah menyusuri setiap inci tubuhku,seolah tak ingin terlewat sedikitpun.Sementara aku hanya mengerang dan sesekali mendesah menutup mataku menikmati setiap gerakan yang ia lakukan.

Tangan kanan nya menurunkan skinny jeans yang ku kenakan kebawah,menyisakan aku hanya berbalut celana dalam bermotif bunga berenda.Sudah ku tebak,ia mulai menurukan celana dalam ku dan membuangnya ke sembarang arah.Bibirnya masih terus menciumku ganas,sesekali memainkan lidahnya di dalam mulutkku.Nafasnya memburu layaknya orang kesetanan.

Perlahan aku merasakan ada sesuatu masuk ke dalam area sensitifku.



Sial.Itu hanya jari jari Harry yang sedang asyik bermain di sana.



Desahan desahan terus keluar dari mulutku menenuhi ruangan ini.Menikmati setiap gerakan yang dilakukannya.



"Fuck!" erangku di sela-sela ciuman kami.


Ini terlewat nikmat.


"Yeah,scream my name baby" 


Kulihat ia tersenyum kemenangan.Seolah tahu kelemahanku saat ini.


"Faster please!" ucapku memohon sambil terus menutup kedua mataku.

"I said scream my name!!"  Hentaknya diikuti anggukan pelan dariku.


"Harry faster please! Ahhh"


Erangan-erangan ku makin keras terdengar.Aku hanya berharap semoga saja ruangan ini kedap suara layaknya studio.Jika tidak,mati sudah aku.

Tempo gerakannya dipercepat.Kini ia menarik jarinya keluar dari sana.

Mengeluarkan foil dari dalam saku celananya dan dengan cepat menggunakan nya di depanku.Masih dengan terus memandangku penuh kemenangan.


Aku hanya berusaha mengatur nafasku,bersiap siap untuk kegiatan yang lebih dari ini.

Dengan cepat,ia menurunkan celana jeans dan melepaskan seluruh pakaian nya.Termasuk boxer dan celana dalam.Tinta permanen terdapat di dada bidang miliknya.Salah satunya favoritku yang berbentuk kupu-kupu dan dua ekor burung.Membuat Harry semakin sexy.

Menelan ludah,lagi-lagi aku merasa gugup berhadapan dengan miliknya yang besar.

Tanpa basa-basi lagi Harry mendaratkan tubuhnya diatasku.Ia memulainya dengan mencium buah dadaku,dan menggigit pelan putingku.Aku meringis pelan merasakannya.



"Apa aku perlu membelikanmu obat agar buah dadamu terlihat besar dan nikmat,Evelyn?"



Keparat.


Kuakui memang benar ukuran buah dadaku terbilang kecil tapi jujur aku tak ingin ia berbicara seperti itu padaku.Bagiku,seolah perkataannya adalah meremehkan tubuhku.



PHOTOGRAPH [ H.S ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang