Memainkan jariku diatas air,aku menikmati hembusan angin semilir yang menerpa rambutku.Ini terasa tenang bagaikan di surga.Tanpa berisiknya suara kendaraan yang lewat.
Suasana pedesaan yang damai menambah aku betah tinggal berlama lama disini.
Disini aku sekarang,dirumah kabin milik Niall.Sendirian.
Terkadang Niall kesini untuk menengokku dan membawa makanan dari kota.
Sementara kuliahku? Aku hampir menyelesaikannya.Hanya kurang mengurusi semua yang diperlukan sebelum wisuda nanti.
Terkadang aku rindu pada Harry.Suasana pedesaan membuat aku rindu akan rumahnya yang juga di kawasan pedesaan.
Andai saja,saat itu aku tak dirasuki oleh emosi pasti sekarang aku tengah berbahagia bersamanya menikmati liburan sebelum kami di wisuda.
Namun semuanya telah terjadi.Aku dengannya tak mungkin bisa bersatu kembali.Aku sudah berusaha melepaskannya agar ia mencari gadis lain.
Tapi tetap saja,ia sering menelfonku.Bahkan setiap hari ia menghubungiku.Semua panggilan dan pesannya aku abaikan.Hanya satu tujuanku.
Melupakannya beserta kenangan yang kami telah perbuat.
Dan aku selalu berdoa agar ia mendapatkan gadis yang lebih dariku.Yang bisa membuatnya bahagia,bukan sepertiku yang tega memarahinya.
"Bagaimana kabarmu? Aku bawakan makan siang"
Berhenti bermain air,aku menoleh dan tersenyum kepada Niall.Ditangannya ada bungkusan makanan yang aku tak tahu apa namanya.
"Terimakasih.Well,kau memiliki waktu untuk berbincang sebentar denganku?"
Niall mengangkat bahunya"Sure,kenapa tidak? Katakan kau ingin bicara apa"
"Bagaimana kabar Emma dan Louis? Kuharap Emma tidak keberatan jika aku tinggal sementara disini"
"Semuanya baik,Emma selalu menanyakan mu.Dan tadi di jalan aku bertemu dengan Harry.Ia sedang mengendarai mobil dengan kencang.Sepertinya ia frustasi"
Frustasi? Seburuk itu Harry sekarang? Ya Tuhan,aku bersalah telah membuat Harry seperti sekarang.Aku yakin ini semua karna ulahku yang menghilang secara tiba-tiba.
Mungkin,Harry mencari ku kemanapun tapi hasilnya nihil.Ia tak menemukanku di manapun.Maafkan aku,Harry.
"Nath? Apa yang kau fikirkan?"
Terbangun dari lamunanku segera aku menggeleng"tidak,mari kita makan"
------------ --------------
"Evelyn,kumohon temani aku di sisa waktu yang kumiliki.Aku mencintaimu,sungguh mencintaimu"
"Harry,aku lebih mencintaimu.Tapi aku tahu ada wanita diluar sana yang pantas menjadi pendampingmu yang lebih dariku.Aku bahagia,sungguh bahagia dulu sempat menjadi bagian terpenting dalam hidupmu.I'm so proud,Harry"
Melumat bibirku lembut,aku merasakan bibirnya yang dingin,tak seperti dulu yang selalu hangat,pas untuk bibirku.Ada apa dengan Harry? Ia sakit?
"Katakan ada apa dengan kondisi tubuhmu! Kau sakit?"
Cepat aku melepaskan ciumannya.Aku takut jika memang benar Harry sakit.
"Jika ya,maka kau akan menikmati waktu bersamaku? Hingga aku mati?"
Menampar mulutnya,aku tak peduli reaksi Harry yang melotot memandangku kejam.Tidak,dia tidak sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOTOGRAPH [ H.S ]
FanfictionKau tahu apa makna menyimpan kenangan di dalam sebuah foto? " Agar kau tahu aku selalu berada di dalam kenangan itu meski diriku tidak berada di sampingmu lagi "