"Jadi,kau suka balap motor?"tanyaku.
Kami berada di salah satu taman kota yang menghadap tepat di depan Istana Buckingham.
Setelah aku puas untuk memotret pemandangan sekitar aku dan Harry memutuskan berbaring diatas rerumputan.Rasanya nyaman bila selalu di dekatnya,seolah tak peduli pada omongan Emma beberapa waktu lalu.Di mataku Harry sempurna,seperti yang seharusnya.Bukanlah,lelaki tidak baik yang dikatakan orang diluar sana.
"Ya,seperti layaknya kau yang menyukai dunia foto"
"Itu bukan rasa suka Hars.Itu hobiku semenjak aku di Senior High School."
"Terserahlah,aku tak peduli.Akankah kita seperti ini terus?"
"Maksudmu?"
"Ayo kita makan."
Sial.
Kukira itu kode dari Harry untukku.Harapan tidak sesuai kenyataan lagi.
***** *******
Kini aku berada di dalam rumah milik Harry.Rumah dimana tempat aku makan malam dengannya beberapa waktu lalu.
"Sebenarnya rumah ini milik siapa? Milikmu dan keluargamu?"
Pertanyaan yang kupendam sejak lama akhirnya aku berani menanyakan pada Harry.Berharap agar ia tak marah jika aku menanyakan hal itu.
"Tentu saja milikku"
Miliknya? Aku sedikit kurang percaya.
"Lalu dimana orang tuamu? Mereka sibuk?"
"Sudah ku katakan padamu bukan? Aku tidak ingin membahas mereka"
"Harry,kau tidak bisa seperti itu.Mereka adalah orang tuamu dan kau patut menghormatinya.Atau kau akan menjadi anak-"
"Anak durhaka maksudmu? Aku tidak peduli"
"Harry! Kau ini-"
Aku memelototinya.Aku tak suka bila anak yang tidak mengakui orang tuanya sendiri.Masih untung dia mempunyai orang tua yang lengkap.
"Apa aku harus peduli dengan orang yang sudah membuat masa remaja ku hilang? Apa aku harus peduli pada orang yang sama sekali tidak peduli pada kehidupanku! Dan memilih menikah demi kebahagiaannya sendiri dan menelantarkan aku! Katakan,Evelyn apa aku harus peduli pada mereka?!!!"
Aku melangkah mundur,mendengar Harry berkata seperti orang kesetanan membuatku takut.Sangat takut.
Matanya melebar,otot rahangnya mengeras.---------- -------------
Esoknya.
Menatap lurus ke arah papan tulis,fikiranku kosong.Masih mencerna perkataan Harry semalam.Bisa dikatakan,ia adalah seorang broken home.
Wajar jika ia tempramental belakangan ini.Jauh di dalam hatiku,ingin aku membantunya untuk membetulkan hubungan Harry dan keluarganya.Kuyakin,Orang tua Harry masih mengingat anaknya.
Di fikiranku yang lain,aku bingung harus melakukan itu dengan cara apa.Mengingat Harry yang sulit untuk dimengerti perasaannya.Aku bertanya saja,dia sudah marah layaknya orang kesetanan.
Herannya,perasaanku tetap sama seperti dulu pada Harry.Tetap cinta,walau dalam keadaan apapun.Ya,itulah aku.
Tidak peduli,berapa sakitnya aku karena perkataan yang dilontarkan Harry padaku.
"Okey,class cukup pembelajaran kita hari ini.Kuharap kalian bisa mengerjakan tugas dariku dan mengumpulkannya tepat waktu.Sampai jumpa minggu depan"

KAMU SEDANG MEMBACA
PHOTOGRAPH [ H.S ]
FanfictionKau tahu apa makna menyimpan kenangan di dalam sebuah foto? " Agar kau tahu aku selalu berada di dalam kenangan itu meski diriku tidak berada di sampingmu lagi "