-22-

1K 100 12
                                    

Aku kalang kabut memikirkan bagaimana caranya agar bisa bertemu Harry kembali.Sungguh,aku tak bisa jika terus di apartemen sendiri.

Katakan aku gadis penakut.Itu memang benar.Aku takut pada hal-hal yang berbau mistis dan pencurian.Yang lebih parah lagi,pernah kudengar ada tetangga di sini adalah seorang paranormal.

Hampir setiap hari kudengar ia berteriak-teriak dan berbicara seolah ada seseorang yang mengajaknya berbicara di dalam kamarnya.Padahal,tidak ada satupun yang ada disana.Ia hanya tinggal seorang diri.

Pria tua yang tinggal seorang diri di dalam apartemen yang berjarak dua kamar dari kamarku.Namun,sekarang ia sudah di letakkan di dalam panti jompo.Karena kondisinya yang di anggap gila,akhirnya ia di isolasi.

Ya Tuhan,aku tak ingin mengingat-ingat nya lagi.Bisa-bisa aku tertular penyakit gila nya itu.

Dengan sisa uang dan keberanian yang ku miliki.Aku pun nekat membeli tiket pesawat untuk satu orang dan berangkat ke Seattle besok pagi-pagi.

Tak peduli,dimana aku akan tidur,dan dimana aku harus mencari Harry.Yang terpenting,aku harus bertemu Harry.

Aku memasukkan segala yang ku perlukan ke dalam koper,kau tahu- seperti baju,celana,alat make-up,dan mungkin beberapa alat mandi.

Setelah selesai aku membersihkan diriku dan pergi tidur.Karena besok aku harus berangkat pagi-pagi ke bandara.Pesawatnya take-off pukul 5 pagi.Ya,sangat pagi untuk pergi.

Aku menoleh ke sebelah tempat tidurku,ini tempat yang bagus untuk meletakkan foto ku bersama Harry.Foto yang begitu bersejarah.Kami bergembira bersama di pasar malam.Tak lupa ku letakkan foto Harry yang berwajah lucu saat ku potret dengan sengaja.

Ini,membuatku semakin rindu akan kehadirannya disini bersamaku.

"Sweet Dreams,Harold"

Aku mengecup singkat fotonya dan memeluknya dalam tidur.

••••••••••••••••••

"Perhatian,pesawat jurusan London-Seattle akan terbang dalam lima menit,kencangkan sabuk pengaman anda.Dan selamat nikmati penerbangan kami"

Mendengar intruksi pramugari cantik tadi,kurapatkan segera sabuk pengamanku.

Menempuh perjalanan sekitar 13 jam akhirnya pesawat berhasil mendarat dengan mulus.

____________

SEATTLE

Berjalan menyusuri orang-orang yang berlalu lalang di kawasan bandara.Aku tak mempunyai tujuan akan kemana.Terlebih,aku tak tahu arah jalan.Ya Tuhan,aku berharap Harry menjemputku sekarang.

Tapi,itu mustahil.

Daripada mengharapkan Harry yang tak bisa ku harapkan,akhirnya aku mencari Starbucks.Meminum frappucinno dingin mungkin bisa mendinginkan otakku yang sedang terus berfikir dan mulai panas.

I find it! Logo Starbucks dan tulisannya terpampang jelas di depan toko berwarna coklat itu.

"Satu frappucinno dingin,terimakasih"pesanku.

Pelayan berseragam itu langsung mencatat dan melenggang pergi menyiapkan pesanan.

Satu jam berlalu,aku masih saja duduk di kafe ini.Tatapan aneh sedari tadi dipancarkan dari pelayan disini.Rata-rata yang kulihat pengunjung disini hanya tinggal untuk singgah dan itu 10 menit pun cukup.Atau paling lama 30 menit.Itupun mereka sudah merasa risih lalu akhirnya pergi.

Minumanku sudah dari 30 menit yang lalu habis.Dan disini aku hanya memainkan ponselku.Memalukan memang.

Tak kuat lagi,kuputuskan membayar dan keluar tak tahu kemana.

PHOTOGRAPH [ H.S ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang