-18-

1.2K 103 4
                                    

Duduk santai sambil makan siang bersama ketiga sahabatku.Mereka mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya adikku.Dan meminta maaf tidak bisa menemani saat aku pergi ke Amerika.

Sudah satu jam berlalu,namun Ashton belum mengirimkan dimana alamat rumah Christian.Kira-kira ia berhasil tidak sih menjadi detektif? Aku mengecek ponselku bolak-balik tapi hasilnya tidak ada yang mengirimkan pesan.

"Bagaimana jika kita rencanakan liburan? Ke negara tropis misalnya? Atau ke negara mode yang banyak menyimpan pakaian mahal"

Pasti itu usulan Emma,ia selalu meminta pergi berbelanja.Dimanapun.Misalnya,saat kami berlibur bersama tahun lalu.Ia memilih New York,alhasil ia berbelanja cukup banyak disana.Berbeda denganku,yang tak begitu menyukai berbelanja.

"Aku setuju,kurasa kita harus berlibur ke daerah pegunungan selama musim panas nanti"sambung Louis.

"Musim panas masih sangat lama,datang saja ke rumah kabin ku dekat danau.Disana suasana nya tenang dan damai.Cocok untuk berlibur"kali ini Niall menawarkan diri.

"Ya,dan kita bisa mengadakan pesta sebelum natal.Siapa yang setuju denganku?"ucapku.

Mereka bertiga mengangguk kompak.

"Satu syarat! Kita tak boleh membawa ponsel,dan hanya kita ber empat yang boleh ikut liburan.Tidak ada penolakan!"

Dasar Niall,ia berkata seperti itu karena belum memiliki pasangan.Ya,kutahu itu.

"Kapan kita memulainya?"tanyaku.

"Lusa kurasa bagus,selama satu minggu kita menetap di rumah kabin mu Niall.Bersiap teman-teman! Ayo,Nath kita harus kembali ke apartemen.Dan Lou kau kan baru saja jadian dengan Eleanor.Jadi,kau yang traktir makan siang kami ya! Bye!"

Emma menarikku keluar Nandos.Yang bisa kulakukan hanya melambaikan tangan kearah Niall dan Louis yang terlihat sebal karena harus mentraktir makanan kami.

*** ****

"Sudah kutemukan alamatnya! Di daerah perkomplekan elit Kensington.Rumah berwarna putih terbesar di antara rumah lainnya."

-Ashton xx-

Gosh! Ia menemukannya besok aku akan pergi menemui Gemma dan berbincang.Mengenal lebih dekat mengenai keluarganya.Ya itu rencanaku!

Tersenyum tidak jelas memandang ponselku,aku melirik menggunakan ekor mataku mendapati Emma yang menatapku aneh.

"Emma,boleh aku meminjam mobilmu besok? Aku harus menemui teman baruku.Ia tinggal beberapa kamar dari kamar kita"tanyaku.

"Hmm- ya tentu.Selama besok aku tak pergi kemana-mana.Kau boleh membawa mobilku"

Good! Sekarang aku harus menemui Gemma dan mengatur janji bersamanya.

Kami berdua sampai di parkiran aku mendului Emma berjalan ke kamar Gemma.Kulihat tadi Emma sedang menelfon Calum.

-182-

Aku ingat betul nomor kamarnya.Semoga saja,ia sudah pulang sekarang.Memencet bel,selang beberapa menit Gemma keluar masih mengenakan pakaian yang tadi saat pertama kali aku bertemu.

"Hai,bisa kita mengatur janji untuk minum kopi?"ucapku gugup.Ya,sedikit gugup menghadapi orang baru.

"Boleh,kapan? Masuklah dulu,mungkin kita bisa minum teh atau mengobrol"

PHOTOGRAPH [ H.S ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang