"Tinggal denganku,maka semua nya akan kutanggung"
Tinggal dengannya? Apa yang harus ku katakan pada Emma? Pasti yang di inginkan Harry adalah menikmati tubuhku setiap saat yang ia mau saat aku tinggal dengannya.
Keparat.
Jika aku tak melakukannya maka aku harus bekerja terus siang dan malam tanpa henti.Bahkan itu tak menjamin Cara akan sembuh total.Apa yang harus kulakukan sekarang?
Knock Knock
Mendengar suara ketukan pintu aku berjalan gontai ke arahnya.Sudah sangat larut siapa lagi yang datang bertamu? Hari esok masih ada dan tak harus bertamu larut malam begini.
"Niall? Ada apa?"
Ya,Niall datang entah apa tujuan nya datang larut malam.
"Pintu rumahku terkunci dari dalam dan aku lupa membawa kuncinya.Bolehkah aku menginap disini malam ini?"
Menginap? Kurasa tak apa,selain menjadi temanku selama Emma tidak pulang dua malam ini.
"Kamarmu ada di sebelah kamarku.Selamat malam"
Niall mengangguk sambil tersenyum sejurus kemudian ia masuk kedalam kamar Emma.
Niall bukan Harry ia tak mungkin menginginkan tidur bersamaku.Apalagi,menyetubuhiku,tidak itu bukan sifat darinya.
Ia hanya anak yang polos,saat aku,Emma,dan Louis pergi ke club untuk merayakan ulang tahun Louis saja Niall merengek terus menerus ingin pulang.
Layaknya seorang bocah kecil yang tak mengerti apapun.
Aku menyukai sifatnya yang ke kanak kanakan namun berfikiran dewasa.
----------- ---------
"Tulislah komentar kalian mengenai buku karangan Charles Dickens.Dikumpulkan sebelum ujian tengah semester dimulai.Selamat siang"
Lagi lagi aku harus membuka novel-novel yang tebalnya bisa membuat pusing kepala orang yang melihat setiap tulisannya.Inilah resiko seorang siswa sastra dan literatur.Selalu membuka novel-novel ,membacanya berulang-ulang,dan terkadang menulis.
Aku harus pintar untuk mengatur waktu antara pekerjaan dan kuliahku.Membawa tas,seraya melenggang keluar aku baru ingat mempunyai janji bertemu dengan ketiga sahabatku di kafeteria.Setidaknya,aku mempunyai waktu sedikit untuk bersiap berangkat kerja.
"Evelyn!"
Berhenti melangkah,suara dan panggilan nya tak asing bagiku.Siapa lagi kalau bukan,
Harry Styles.
Membalikan badan kulihat ia berlari pelan kearahku.Rambut keritingnya berterbangan mengikuti angin.Beberapa kancing baju yang selalu terbuka diatasnya,membuat penampilan khasnya selalu kusukai.All About Harry."Ada yang perlu kau katakan? Aku sedang buru-buru Haz,jadi cepatlah.Aku tak ingin bosku memarahiku di hari kedua bekerja"tanyaku to the point.
"Kau buru-buru? Mungkin nanti akan ku bicarakan padamu.Telfon aku bila selesai bekerja,Evelyn! Daahh"
Terkekeh pelan,aku melanjutkan langkahku panjang ke kafeteria.
Seperti biasa,aku selalu terlambat saat ingin berkumpul.Mereka bertiga sudah siap dengan minuman dan makanan kecil di meja.Sedangkan aku? Masih di depan pintu dan berjalan pelan kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOTOGRAPH [ H.S ]
FanfictionKau tahu apa makna menyimpan kenangan di dalam sebuah foto? " Agar kau tahu aku selalu berada di dalam kenangan itu meski diriku tidak berada di sampingmu lagi "