-25-

1.1K 104 7
                                    

"Sungguh? Siapa namanya? Apa ia secantik diriku? Atau mungkin lebih cantik dariku?"

"Dulu ia cantik, sekarang layaknya putri buruk rupa yang dikutuk seorang penyihir"

Aku tertawa keras, diikuti Harry yang mulai mengangkat sudut bibirnya ke atas perlahan.

Hal yang kami bicarakan saat ini adalah wanita yang dulu Harry sukai di sekolah ini. Menurutnya, dulu ia sangat tergila-gila padanya. Sekarang, keadaan telah berbalik.

Wanita itu lah yang mengejar Harry terus-menerus. Mungkin, itu semacam karma.

"Oke, apa kalian tetap berhubungan? Maksudku, lewat telfon, atau pesan singkat misalnya?"tanyaku.

"Never in million years, aku tak ingin bertemu dengan nya lagi"

Syukurlah, setidaknya Harry tak memiliki niat untuk mendua dariku.

"Kau belum memberi tahu padaku siapa nama gadis itu"sentakku.

"Apa itu perlu?"

Memutar bola mataku sebal, pertanyaan tak masuk akal terlontar lagi dari bibir merah mudanya itu.

"Harry, c'mon."

Bibirku mulai dimajukan 2 centi. Apa salahnya ia memberi tahu nama gadis itu? Ia tak mau memberikan nya karena takut aku mengetahui ia mendua di belakangku?

Demi Tuhan, fikiranku selalu cepat terhubung jika tertuju pada Harry yang bermain di belakangku.

Brengsek, keingin tahu an ku semakin meningkat dan aku tak bisa menahannya lagi.

Ia meletakkan buku terakhir nya ke rak paling atas, sebelum menoleh dan bersiap mengatakan sesuatu.

"Beverly Scott, sudahlah normalkan kembali bibirmu. Kau tahu aku mulai bergairah saat melihatnya"

Beverly Scott.Good.

Ternyata Harry tak menyembunyikan apapun. Semoga saja.

Aku mengangguk mengerti. Sekarang, ku rasakan perut ku yang sudah mulai meminta untuk di isi.

Sangat lapar, sedari tadi Harry sama sekali tak mengajakku makan cemilan atau meminum kopi. Membuat perutku, terasa kosong.

"Harry, aku lapar. Dimana restoran dekat sini?"rengekku.

Harry menghentikan aktifitas nya, ia menoleh ke arahku dan tersenyum. Dahinya penuh keringat yang bercucuran, kaus putih polos yang tadinya kering sekarang basah karena keringat. Rambut curly basah nya yang ia gulung ke atas.

 Rambut curly basah nya yang ia gulung ke atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semakin membuatnya terlihat panas. Bahkan, jika aku lelaki. Aku tak akan bisa menahan gairahku.

Ingin sekali rasanya tidur bersama lelaki itu lagi. Mengusap lembut tatto burung dan kupu-kupunya yang mempesona.

PHOTOGRAPH [ H.S ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang