Dalam sekolah masih sedikit anak yang datang. Hanya kutu buku saja yang datang cepat. Tentu saja, kalau tidak bisa-bisa mereka akan di-bully oleh kelompok Jennifer. Jeonghan tiba-tiba menarik lenganku menuju perpustakaan.
"Kenapa terburu-buru?" tanyaku. Ia jalan sangat cepat sampai membuatku agak kewalahan mengikutinya. Setelah sampai, ia langsung menarik tanganku dan berjalan ke arah sudut ruang perpustakaan. Ia langsung memojokanku sampai-sampai punggungku menyentuh dinding. Lalu ia menaruh tangan kanannya di dinding sehingga membatasi pergerakanku. Jantungku berdebar sangat cepat.
"Apa maumu?" tanyaku dengan gugup.
"Hehe.." ia hanya tertawa dengan suara yang menyeramkan.
"Huh?" tanyaku gugup ketakutan.
"Maaf membuatmu sampai ketakutan seperti ini.." jawabnya sambil melepaskan tangan kanannya dari tembok.
"Aku hanya ingin berterima kasih karena kemarin kau sudah menemaniku. Dan juga, aku minta maaf atas kata-kataku kemarin.. Aku melewati batas.." katanya dengan nada menyesal.
"Hihi.. Tak apa, kok.. Lagian aku juga tidak terlalu memikirkannya.." kataku sambil tersenyum dan menyubit pipinya pelan. Ia tiba-tiba merona akibat perlakuanku tadi. Lucu sekali."Hmm.. Ayo ke kelas, aku mau menaruh tas di kelas dulu baru kita bisa mengobrol lebih banyak." kataku yang langsung disambut dengan anggukan kepalanya. Kami berjalan bersama sambil bercanda. Tak jarang juga kami tertawa bersama. Lalu aku menyadari ada Song Ingui yang memata-matai kami dari jauh.
"Yakk, bukankah itu Song Ingui anak buah Kim Jennifer?" aku bertanya pada Jeonghan sambil menunjuk ke arah Song Ingui. Song Ingui yang menyadari hal itu langsung bersembunyi di balik tembok. Jeonghan tanpa pikir panjang langsung mengahampirinya.
"Kau tunggu di sini saja, Yeon Wa.." kata Jeonghan. Aku hanya diam saja.Jeonghan terlihat marah saat berbicara dengan Ingui. Setelah beberapa saat Jeonghan berjalan ke arahku.
"Apa yang dia bilang?" tanyaku.
"Dia bilang bahwa dia melakukan ini karena terpaksa. Ia disuruh oleh Jennifer, karena kalau tidak ia akan dibuat malu di depan murid banyak oleh Jennifer.." jawabnya.
"Ah.. Kau benar. Jennifer memang suka mengancam. Sekarang aku jadi takut dengannya." kataku bergidik.
"Tenang saja. Kau akan aman jika berada di dekatku dan 2 namja itu." kata Jeonghan sambil menenangkanku. Aku tersenyum.Saat sampai kelas, aku hanya mendapati namja sedang tidur dengan pulas.
"Siapa dia?" tanyaku.
"Oh itu.. Dia Kim Mingyu. Dia memang hobi sekali tidur. Mungkin itu penyebabnya dia terlihat selalu segar di siang hari." jawabnya. Kami langsung berjalan ke arah tempat duduk kami. Lalu duduk disana sambil melihat kelas yang sepi ini. Tidak begitu sepi, sih.. Karena ada suara dengkuran kecil dari Kim Mingyu.
