Setelah selesai membopongnya, aku langsung kembali ke kamarku.
"Aisshh.. Benar-benar merepotkan!" kataku lalu kembali tidur.Alarm ku berbunyi. Aku segera bangun dan mandi. Lalu, aku turun dan makan. Kulihat kakakku sudah ada di meja makan.
"Kau sudah sadar?" tanyaku sambil duduk.
"Ne.. Tapi aku sangat pusing.." jawabnya sambil memegang kepala dan meminum kopinya.
"Kau ingat kemarin malam yang kau bicarakan?" tanyaku.
"Tidak. Memang aku bicara apa?" tanyanya balik.
"Mwo? Kau tak ingat? Bukankah kau bilang bahwa aku yang memakan roti buatanmu?!" jawabku.
"Mwo!?!? Jinjja?!?! Aku berkata seperti itu!?" tanyanya kaget.
"Ne.." jawabku sambil menirukan gayanya kemarin malam dengan tertawa. Ia langsung menjitak kepalaku.
"Yakk! Lupakan soal kemarin malam!" pintanya dengan wajah memerah. Aku hanya tertawa melihat tingkahnya. Setelah selesai makan, aku segera memakai sepatu dan berangkat.
"Aku berangkat dulu.. Annyeong.." kataku sambil melambaikan tangan.Di depan rumahku sudah ada Vernon memakai kacamata hitam.
Woahh~ mengapa ia terlihat begitu keren dan seksi saat memakai kacamata sambil bersandar di mobilnya!? Tanyaku dalam hati sambil melongo."Ayo cepat masuk. Aku takut telat nanti.." ajaknya. Aku hanya diam dan masuk mobilnya.
Vernon langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Kemana Jeonghan?" tanyaku.
"Ia menyuruhku menjemputmu karena ia bangun kesiangan." jawabnya. Aku hanya ber-Oh ria.Setelah sampai sekolah, aku melihat Seungcheol dengan mobil BMW nya. Ia terlihat sangat serius bermain dengan handphonenya. Aku dan Vernon berjalan ke arahnya.
"Sedang main apa? Terlihat serius sekali.." tanyaku.
"Game ***" jawabnya tanpa menoleh sedikit pun ke arahku.
Benar-benar seorang gamer. Batinku."Yeon Wa!" teriak seorang namja. Aku menoleh dan melihat Jeonghan keluar dari mobil. Ya, mobil berwarna biru tosca yang biasa dia pakai. Ia berjalan ke arahku sambil tersenyum. Aku pun berlari kecil ke arahnya. Ia memelukku dan mencium keningku.
"Apa kakimu sudah sembuh?" tanyanya.
"Ne.. Meskipun belum sembuh total.." jawabku sambil tersenyum." *ehem* apakah kita berdua menjadi obat nyamuk lagi?" tanya Vernon dengan wajah datar -_-
"Hehehe... Sepertinya begitu.." jawabku sambil mempererat pelukanku pada Jeonghan. Jeonghan hanya tertawa kecil, begitu juga dengan Seungcheol."Murid-murid, silakan berkumpul!" teriak guru Shelly.
"Yakk! Kau membuat telinga semua orang orang sakit, tahu!" teriak Vernon tak mau kalah.
"Apa yang kau bilang, Vernon!? Mau kupatahkan kakimu sekarang, hah!?" jawab guru Shelly sambil melotot. Guru Shelly memang sudah kenal baik dengan suara Vernon. Vernon hanya mendengus kesal."Siapa yang membawa mobil sendiri silahkan acungkan jari!" perintah guru Shelly. Beberapa anak mengangkat jari mereka.
"Yang membawa mobil sendiri tolong memberi tahu saya siapa yang ikut dengan mobilnya." kata guru Shelly.
Jeonghan langsung ke guru Shelly dan memberi tahu guru Shelly. Setelah selesai ia kembali ke arahku dan Vernon.
