Chapter 7

336 33 1
                                    

Aku hanya mendongak ke atas sambil melihat bagian atas kap mobil yang mulai terbuka. Jeonghan yang melihatku seperti itu hanya tersenyum melihat kelakuanku yang kekanak-kanakan.

Ia mulai menghidupkan mesin dan menjalankan mobil. Saat perjalanan aku merasakan hembusan angin yang menerpa wajah dan rambutku. Aku bertanya pada Jeonghan.
"Bolehkah aku mengeluarkan tanganku? Aku ingin menyentuh angin.." tanyaku sambil tersenyum menatap Jeonghan.
"Haha.. Tentu saja boleh.." jawab Jeonghan.
"Yeeayy..." jawabku kegirangan. Ia hanya tertawa melihatku seperti itu.

Aku menjulurkan tanganku keluar. Kurasakan angin menerpa tanganku. Terasa bebas sekali rasanya. Akhirnya kita sampai di parkiran mall. Ia memencet tombol agar kap mobil menutup kembali. Aku memasang wajah cemberut.
"Mengapa kau cemberut? Bukankah daritadi kau senyum-senyum.." tanya Jeonghan heran.
"Lihatlah.. Rambutku berantakan." jawabku sambil menunjuk rambutku. Ia hanya tertawa geli dan mengambil sisir dari tas nya. Aku pun tersenyum dan merapikan rambutku. Jeonghan keluar terlebih dahulu untuk menemui Vernon dan Seungcheol. Setelah selesai, aku keluar mobil dan mengembalikan sisirnya pada Jeonghan.
"Gomawo.." kataku sambil mengembalikan sisirnya.
"Baiklah, aku sudah siap. Ayo masuk sekarang." kataku sambil tersenyum. Ketiga namja itu hanya tersenyum dan mulai berjalan. Saat berjalan, Jeonghan berada di belakang sedangkan aku dan dua namja lainnya berada di depan. Entah apa yang merasuki pikiranku, aku langsung mundur dan jalan bersama Jeonghan.
"Kau kenapa? Kenapa tiba-tiba mundur dan jalan bersamaku?" tanya Jeonghan.
"Entah.. Hanya saja kau terlihat sendirian, jadi kutemani deh.. Hehe.." jawabku sambil tertawa. Lagi-lagi ia hanya tersenyum melihat tingkahku.

Akhirnya kami berempat berhenti di tempat snack. Vernon membeli jamur crispy, Seungcheol membeli tahu crispy.
"Kau tidak beli?" tanya Jeonghan.
"Aku ingin.. Hanya saja aku selalu tidak habis.." jawabku.
"Kalau begitu kenapa tidak makan denganku? Aku juga tidak habis kok.." jawab Jeonghan. Belum sempat aku menjawab..
"Ahjussi, aku minta ayam crispy satu, ya.." kata Jeonghan pada penjual itu. Aku hanya diam saja karena aku juga ingin sekali makan ayam.

Setelah selesai, kami pun langsung menuju ke tempat permainan sambil terus makan saat perjalanan. Jeonghan tiba-tiba menyodorkanku sepotong ayam crispy. Aku hanya tersenyum dan membuka mulutku. Kemudian aku mengambil bungkus itu lalu mengambil sepotong ayam dan menyuapkannya pada Jeonghan. Ia juga hanya tersenyum dan membuka mulutnya. Vernon melihat itu pun langsung menyuap Seungcheol dengan tiba-tiba hingga membuat Seungcheol tersedak.
" *uhukk-uhukk* Yakk! Apa-apaan kau ini!? Kau tahu kau hampir membuatku susah bernafas, tahu!" kata Seungcheol dengan wajah marah.
"Aku kan hanya meniru apa yang dilakukan oleh Jeonghan dan Yeon Wa.." kata Vernon dengan memelas.
Aku hanya melihat mereka sambil tertawa. Begitu juga Jeonghan yang berada di sebelahku.
"Memang mereka berdua sedang melakukan apa?" tanya Seungcheol pada Vernon sambil menunjuk ke arahku dan Jeonghan.
"Mwo!? Kau tidak melihat!? Mereka tadi menyuap satu sama lain seperti sepasang kekasih dan kita hanya seperti obat-obat nyamuk.." jelas Vernon panjang lebar dengan ekspresi yang lucu. Lagi-lagi ia membuatku tertawa sampai perutku sakit.
Kami pun melanjutkan perjalanan.

My JeonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang