Chapter 30 - Spesial

316 21 3
                                    

Ia memegang daguku pelan dan mendekatkan wajahnya ke arahku. Aku hanya terdiam, jantungku berdegup kencang. Ia semakin dekat dan
Cup
Ia mencium pipiku dengan lembut. Aku hanya bisa diam sambil memegang pipiku. Wajahku memerah. Ia tersenyum melihatku dan memelukku erat.
"Saranghae..." bisiknya di telingaku.
"Nado saranghae, Yoon Jeonghan..." jawabku sambil membalas pelukannya. Aku pun melepas pelukanku.
"Ayo kita kembali.."kataku sambil menggandeng tangannya. Ia mempoutkan bibirnya.
"Aku ingin lebih lama.." balasnya sambil melepas genggaman tanganku.
"Tidak sekarang... Kita harus kembali, ini juga sudah larut.." jelasku. Aku mulai berjalan dan Jeonghan memelukku dari belakang.
"Apa yang kau lakukan??! Bagaimana kalau ada yang melihat!?" tanyaku kaget.
"Sstt... Diam saja dan terus berjalan sebelum aku melakukan sesuatu yang lebih....." ia tidak melanjutkan ucapannya. Ia langsung mencium daun telingaku. Aku kaget dan segera menjauhkan wajahnya dari telingaku dengan menggunakan kepalaku, wajahku memerah lagi. Ia terkekeh dan melepas pelukannya saat sampai di perkemahan. Sudah banyak yang sampai rupanya.
"Kalian kemana saja, eoh?? Lama sekali.." gerutu Wonwoo.
"Mianhae.. Tadi kaki Yeon Wa terluka akibat berlari.."jelas Jeonghan.
"Mwoo!?!? Memang kenapa kau berlari? Ini hanya game menyeramkan yang bisa dilakukan dengan jalan pelan-pelan..." cerocos Cherry yang di ikuti dengan anggukan Luna.
"Hehehe... Tadi phobia-ku kambuh.. Aku sangat takut hingga aku berlari.." jelasku sambil nyengir.
"Memang phobia-mu apa?" tanya Kim Mingyu.
"Aku phobia dengan..... Hehe, kecoak.." jelasku sambil nyengir ala kuda.
"Hhmm °_°;  Dasar *Sung Go Pret!!" ledek Mingyu.
"Yakk!! Siapa yang kau panggil Sung Go Pret, eoh!?" tanyaku marah.
"Tentu saja kau, pabbo!" jawab Mingyu sambil tertawa. Aku langsung memukulnya habis-habisan akibat ulahnya itu.
"Yakk! Berhenti memukul! Ketampanan wajahku berkurang 15% nanti..." pinta Mingyu. Karena aku tidak mau urusan tambah panjang, aku berhenti dan meninggalkannya yang sedang meringis kesakitan.
"Dasar namja hitam!" ledekku dengan menjulurkan lidah padanya sambil berjalan. Ia hanya menatapku dengan wajah malas -_-".

"Waahh~~~ Daebak! ^^ " kata Luna.
"Dia hebat bisa memperlakukanmu sampai seperti ini.." lanjutnya.
"Hehe.. Kasian namja chingu-ku ini..." jelas Luna sambil mengelus rambut Mingyu pelan. Mingyu hanya tersenyum dan memeluk Luna dari samping.
"Kau kan pacar yang baik... Obati lukaku, eoh?" tanya Mingyu sambil tersenyum. Luna hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Mereka berdua pun berjalan ke tenda untuk mengambil obat.

Wonwoo's POV

Aku hanya diam dan memperhatikan Cherry. Jujur saja, aku bingung memikirkannya.
Aku harus memikirkan cara agar bisa menciptakan suasana romantis untuk Do Cherry-ku ini... Batinku.

Aku menggandeng tangan Cherry agar menjauh dari kerumunan. Ia terlihat kaget tapi tetap mengikutiku. Aku mengajaknya duduk di atas batu besar.
"Lihatlah.." kataku sambil menunjuk ke langit yang penuh dengan bintang. Ia menurut dan melihat ke atas. Kulihat Cherry diam menatap ke atas sambil tersenyum.
"That's beautiful..." gumamnya. Meskipun suaranya sangat kecil, aku bisa mendengarkannya dengan jelas.
Aku menggandeng tangannya. Ia menoleh ke arahku. Ia tersenyum membuatku salah tingkah. Ia hanya terkekeh melihat tingkahku. Aku menatapnya lekat.
"Do Cherry, aku tahu selama kita berhubungan aku belum melakukan sesuatu yang romantis.. Mianhae.. Tapi aku janji aku akan selalu ada untukmu.." kataku sambil menggenggam tanganya erat dan menatapnya dalam. Ia melihatku dan tersenyum.
"Aku tak peduli kau romantis atau tidak, Wonwoo.. Toh, aku juga tahu kalau sifat dinginmu itu sudah permanen.. Kau berada di sisiku seperti ini saja sudah membuatku nyaman.. Gomawo... Saranghae, Jeon Wonwoo.." balas Cherry. Aku langsung memeluknya. Ia pun membalas pelukanku.
Ah, aku beruntung punya pacar sepertinya. Batinku.
Kami pun melanjutkan melihat langit yang penuh dengan bintang sambil sesekali menunjuk ke arah langit saat melihat bintang jatuh.

Mingyu's POV.

Luna mengobati lenganku yang sedikit memar akibat ulah Yeon Wa tadi.
Yeoja kampret! Batinku.
"Jangan asal menilai orang dulu.." kata Luna tanpa melihatku.
"Mwo?? Apa kau membaca isi pikiranku?" tanyaku tak percaya.
"Nope. Aku hanya bisa MENDENGARNYA dengan jelas.." jawabnya sambil menekankan kata-kata 'mendengarkan'. Aku memanyunkan bibirku.
"Hhuaah... Sudah selesai.." katanya sambil tersenyum puas seperti anak kecil yang mendapat nilai 100 di ujiannya. Aku tersenyum melihatnya.
Arggh.. Aku gemas melihat pipimu, Luna.. Kau chubby sekali.. Membuatku ingin mencubit pipimu.. Batinku sambil tersenyum.
"Mengapa kau melihatku seperti itu? Apa ada sesuatu di wajahku??" tanyanya dengan wajah polos. Aku diam dan langsung mencubit kedua pipinya.
"Aaughh... Ini sakit, pabbo!" bentaknya sambil melepas tanganku dari pipinya. Aku tertawa kecil.

Sung Go Pret adalah nama panggilan author dari temen" author.. Tau tuh dapet ide dari mana dapet julukan kayak gitu...
Nama Sung Go Pret itu pun kadang sama temen author dinyanyi'in pake nada reffrain-nya 'Exodus' dari EXO... -,-

#Eaakk malah curhat... /digampar/


OK, that's all..
Bubye!!

Don't forget to VoMent!!

Saranghae!!!

My JeonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang