Jeonghan terlihat memasuki tenda dengan senyum semanis mungkin. Ia mulai membangunkan Jennifer secara perlahan. Jennifer membuka mata dan melihat ada Jeonghan. Jeonghan tersenyum manis ke arah Jennifer.
"Hei.." sapa Jeonghan.
"Aku melihat bahwa maskermu sudah selesai.. Jadi aku lepas maskermu itu.. Kau terlihat cantik, Jennifer.." jelas Jeonghan sambil tersenyum.
"Kajja... Ayo kita keluar.. Kau harus mengambil snack.. Tentu kau lapar, kan!?" tanyanya sambil tersenyum.
Jennifer tersenyum dan mengikuti Jeonghan. Tanpa sadar akan bagaimana penampilannya saat ini. Aku dan anak-anak lain tertawa saat melihat Jennifer keluar tenda. Begitu juga dengan Jeonghan. Hanya saja Jeonghan menahan tawanya. Jennifer terlihat tidak peduli dengan keadaan, ia berjalan dengan santai.
"Aku pergi.." kata Jeonghan dengan wajah datar saat sudah sampai meja snack.
"Wae? Bukankah kau mau menemaniku snack?" tanya Jennifer.
"Aniya.. Aku hanya ingin kau tidak melihat kaca saja saat bangun.." jawab Jeonghan.
"Dan aku begini hanya untuk mempermalukanmu saja.. Lihatlah mukamu.." lanjut Jeonghan dengan nada mengejek.
"Ada apa dengan wajahku? Bukankah kau bilang aku terlihat cantik?" tanya Jennifer.
"Ah! Kau berisik sekali.. Lihat bagaimana anak-anak melihatmu.." kata Jeonghan.
"Memang kenapa? Bukankah mereka melihatku seperti itu karena memang aku cantik!?" balas Jennifer.
"Kau bodoh atau bagaimana!? Lihat saja wajahmu yang berwarna merah itu.. Ups!" kata Jeonghan keceplosan sambil menutup mulutnya.
"Merah!? Tidak mungkin!" kata Jennifer sambil berlari menuju tenda sambil mencari kaca.
"Aahhh!!!!! Sialan kau Jeonghan!!!" teriak Jennifer dari dalam tenda yang di ikuti suara tawa anak-anak.Jennifer berlari menuju wastafel dan mulai membersihkan wajahnya. Tapi percuma, tintanya sudah mengering cukup lama jadi akan sangat susah untuk membersihkannya. Begitu juga dengan Ingui dan Hye Bin.
Jeonghan yang melihat hal itu pun tertawa sejadi-jadinya. Tapi tidak denganku. Entah apa yang merasukiku, aku berjalan ke arah Jennifer dan membantunya membersihkan tinta di wajahnya.
"Mwo!? Apa-apaan kau!?" tanya Jennifer kaget saat aku langsung membersihkan wajahnya.
"Sshh... Diamlah! Aku hanya membantu saja.." jawabku.
"Cih. Aku tidak butuh bantuanmu!" balasnya dengan nada merendahkan.
Aku langsung menaruh kain yang digunakan untuk membersihkan wajah Jennifer ke atas wastafel dengan wajah marah.
"Yakk! Kau sudah untung kubantu! Kau benar-benar tidak tahu berterima kasih, Kim Jennifer!" kataku dengan kesal. Ia hanya terdiam. Aku langsung pergi meninggalkannya yang masih diam terpaku disitu.Aku berjalan ke arah Jeonghan yang membawa sebotol air mineral dingin. Tanpa pikir panjang aku langsung merebut botol itu dan meminumnya hingga habis.
"Mwo..!?!?!? Kau langsung menghabiskan minumanku, Yeon Wa.." kata Jeonghan.
"Huuahhhhh.... Aku sunggul kesal sekarang! Pertama, kau sudah kelewatan Jeonghan.. Aku tahu kau berniat untuk mengerjai mereka, tapi ini sudah kelewat batas. Kedua, sudah kubantu, tapi Jennifer malah seperti itu! Aarrgghh!!!" kataku kesal sambil menjambak rambutku.
