Vernon langsung melihat kami berdua sambil tertawa.
"Hahaha... Kalian berdua ini lucu sekali. Terutama kau Yeon Wa.. Mengapa wajahmu tiba-tiba memerah seperti itu tadi? Dan kau Jeonghan, mengapa tadi kau terus menatap Yeon Wa dengan jarak sedekat itu tanpa berkedip sedikit pun? Jangan-jangan kalian saling suka, ya??" tanya Vernon dengan nada menggoda kami berdua.
"Aniya!!" jawab kami berdua bersamaan.
"Haha.. Kau benar Vernon, mereka terlihat seperti sepasang kekasih.." kata Seungcheol sambil tertawa.
"Huh.. -- --" sudahlah lupakan saja.." kataku yang langsung melanjutkan kembali makan es krim.Akhirnya kami menyudahi mengobrol lalu kembali ke kelas. Selama perjalanan, aku teringat sesuatu dan bertanya pada Vernon.
"Vernon, apakah kau sibuk? Bisakah kau mengantarku ke tempat lokerku? Aku lupa sesuatu.." tanyaku pada Vernon.
"Ah, tidak kok.. Ayo, akan kuantar kau.." jawab Vernon lalu mulai berjalan bersamaku.
"Kalian berdua bisa kembali ke kelas dulu. Kami akan menyusul.." kataku pada Seungcheol dan Jeonghan.
"Baiklah.." jawab Jeonghan.Akhirnya aku dan Vernon pun berjalan. Keadaan mulai terasa canggung. Saat dalam perjalanan, Jennifer tiba-tiba berjalan ke arahku sambil langsung mendorongku keras dengan ekspresi marah.
"Ahh!" teriakku saat terjatuh.
"Yakk! Apa-apaan kau ini!?" tanya Vernon dengan marah.
"Dia yang mulai duluan!" bentak Jennifer tidak mau kalah. Semua siswa yang berada di situ langsung terdiam.
"Apakah kau bodoh?! Justru kau yang mulai duluan.. Apakah kau buta? Yeon Wa tidak melakukan apa-apa langsung kau dorong hingga jatuh sekarang kau bilang dia yang mulai duluan!?" kata Vernon sambil membantuku berdiri.Aku langsung menghindar dari Jennifer dan berada di belakang Vernon. Vernon yang mengetahui kalau aku ketakutan langsung memegang tanganku dengan lembut.
"Ayo kita pergi, Yeon Wa. Urusan kita sudah selesai sekarang." kata Vernon masih dengan nada marah.
Saat aku hendak berjalan aku terhenti karena kakiku terasa sakit akibat terjatuh tadi. Memang saat terjatuh kakiku dalam posisi tertekuk. Jelas saja jika sakit.
"Gwaen chan ha?" tanya Vernon khawatir.
"Ne.. Aku tidak apa, hanya saja kakiku sakit." kataku sambil memegang kakiku. Vernon langsung berjongkok di depanku.
"Naiklah. Aku akan membantumu ke UKS." jawab Vernon.
"Tapi aku tidak mau merepotkanmu.." jawabku dengan sungkan.
"Cepatlah, kalau tidak aku akan menggotongmu dengan bridal style." jawab Vernon mengancam.
Aku masih diam di tempat.
"1... 2... 3... Waktumu habis, nona." kata Vernon langsung berdiri dan serius dengan perkataannya. Ia benar-benar menggendongku dengan gaya bridal style.
"Yakk.. Turunkan aku. Apa yang akan aku lakukan jika tersebar gosip aneh-aneh tentang kita berdua sekarang?!" kataku dengan nada panik.
Vernon hanya tersenyum kecil.
"Baguslah kalau begitu. Setidaknya para namja yang lain akan mulai jaga jarak karena gosip itu." kata Vernon dengan santai.
"Yakk!" bentakku dengan pelan.Akhirnya kami berdua pun sampai di UKS. Melihat disana tidak ada siapapun, Vernon menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Mianhae, Vernon.. Aku tidak bermaksud membuatmu seperti ini." kataku dengan perasaan bersalah.
"Sudahlah.. Tak apa. Lagian kau terjatuh sampai seperti ini juga bukan salahmu.." kata Vernon sambil tersenyum santai.
![](https://img.wattpad.com/cover/72430255-288-k639392.jpg)